Hashtagnews.id – Gizi seimbang ibu hamil, merupakan susunan asupan pemenuhan kebutuhan nutrisi oleh tubuh berdasarkan jenis dan jumlah gizi yang sesuai dan dikomsumsi oleh ibu hamil setiap hari selama kehamilan.
Penulis : Yulianti N, S.ST.,M.Kes
Ada 4 Pilar Gizi Seimbang, antara lain, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam, membiasakan perilaku hidup bersih, melakukan aktifitas fisik, dan memantau dan mempertahankan berat badan normal.
Ibu hamil juga membutuhkan zat‐zat gizi seperti, Kalori. Kebutuhan kalori ibu hamil sebayak 80.000 Kkal atau membutuhkan tambahan sekitar 300 Kkal sehari. Jumlah kebutuhan kalori tersebut dibutuhkan hingga masa persalinan.
Setiap trisemester ibu hamil membutuhkan kalori sebagai berikut: Trimester I, kebutuhan kalori meningkat secara minimalis. Trimester II, kebutuhan kalori akan meningkat untuk kebutuhan ibu yang meliputi penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, payudara dan lemak. Dan Trimester III, kebutuhan kalori akan meningkat untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
Seorang Ibu hamil juga sangat membutuhkan protein setiap hari sekitar 60 gram atau sebanyak 10 gram lebih banyak sebelum hamil. Kebutuhan protein ibu hamil dapat diperoleh dari nabati maupun hewani.
Sumber protein hewani dapat diperoleh dari daging tanpa lemak, ikan, telur, dan susu. Untuk sumber protein nabati, ibu hamil dapat memerolehnya dari seumber makanan seperti tahu, tempe dan kacang-kacangan.
Protein bagi ibu hamil berfungsi sebagai Pembentukan jaringan baru, baik plasenta dan janin, Pertumbuhan dan diferensiasi sel, Pembentukan cadangan darah, dan Persiapan masa menyusui.
Lemak juga bermanfaat bagi perkembangan dan pertumbuhan janin sebagai sumber kalori utama. Lemak adalah sumber tenaga dan digunakan untuk pertumbuhan jaringan plasenta.
Selain itu, lemak juga disimpan oleh tubuh sebagai persiapan ibu pada masa menyusui. Kadar lemak ibu hamil akan meningkat pada kehamilan trisemester III.
Tak hanya itu, Ibu hamil juga membutuhkan Karbohidrat, sebagai sumber energi, mencegah susah BAB (konstipasi), dan dibutuhkan oleh janin selama proses tumbuh kembang dalam kandungan.
Ibu hamil dapat memperoleh karbohidrat dari sumber makanan seperti beras merah, gandum, roti gandum, jagung, kentang, kacang merah dan sebagainya.
Pada ibu hamil berfungsi untuk Asam Folat dibutuhkan untuk membangun sel dan sistem syaraf janin. Janin membutuhkan sekitar 400 mikrogram asam folat per hari selama tri semester pertama.
Jika kebutuhan asam folat tidak terpenuhi akan berimbas pada pertumbuhan dan perkembangan janin yang tidak sempurna yang dapat menyebabkan terjadinya anenchephaly (tanpa batok kepala), bibir sumbing dan menderita spina bifida/kondisi dimana tulang belakang tidak tersambung.
Kandungan asam folat bersumber dari buah-buahan, beras merah, kacang-kacangan dan beragam sayuran hijau.
Kalsium memiliki peranan penting bagi ibu hamil dan janin. Kalsium merupakan sumber zat gizi yang berperan dalam pembentukan gigi dan tulang. Sumber zat kalsium dapat diperoleh dari susu, keju, yougurt, sayuran hijau, udang, tahu, biji almond, wijen, buncis, susu kedelai, rumput laut dan sebagainya.
Ibu hamil membutuhkan zat besi selama kehamilan sebagai pembentuk sel darah merah atau yang biasa juga disebut sebagai hemoglobin. Ibu hamil dengan zat besi yang terpenuhi akan terhindar dari resiko terjadinya anemia pada ibu hamil.
Saat usia kehamilan 20 minggu, ibu hamil membutuhkan zat besi sebanyak 30 mg per harinya. Sumber zat besi untuk ibu hamil dapat diperoleh dari sayur bayam, buncis, biji almond, buah apel dan lain-lain.
Vitamin A bagi tubuh berfungsi untuk memaksimalkan pertumbuhan, sumber imunitas, memelihara fungsi mata, pertumbuhan tulang, dan kulit. Vitamin C berfungsi sebagai penyerap zat besi, menjaga kesehatan gusi dan gigi, pelindung jaringan dari organ tubuh dari berbagai kerusakan dan memberikan otak berupa sinyal kimia.
Bahaya kekurangan gizi pada ibu hamil dapat berdampak pada Ibu hamil dan Janin.
Defisiensi zinc dan magnesium dapat menyebabkan preeklampsia dan kelahiran prematur, Kurangnya zat besi dan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia, Asupan vitamin B12 yang tidak memadai juga dapat menyebabkan masalah pada sistem saraf, Kekurangan vitamin K bisa menyebabkan perdarahan yang berlebihan saat melahirkan, dan Asupan yodium yang tidak memadai selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran dan bayi lahir mati. Adapun efek ke janin, Stillbirth (bayi lahir mati), Lahir prematur, dan Kematian perinatal (kematian bayi tujuh hari setelah lahir).
Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kg memiliki risiko 5 hingga 30 kali lebih besar untuk meninggal dalam tujuh hari pertama kehidupan bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan berat normal.
Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 1,5 kg memiliki peningkatan risiko kematian 70 hingga 100 kali dalam tujuh hari sejak lahir. Gangguan sistem saraf, pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah, Cacat lahir, Kurang berkembangnya beberapa organ, dan Kerusakan otak.
Materi yang tentang Gizi pada Ibu hamil ini, disampaikan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai pelaksanaan tri darma perguruan tinggi.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2019 dengan hasil ibu hamil yang telah memperoleh informasi tentang gizi pada masa kehamilan memahami dengan baik informasi yang telah diberikan.