Pentingnya Pendidikan Seksual Bagi Anak

HASHTAGNEWS.ID – Tindak kekerasan pada anak sangat beragam salah satunya adalah kekerasan seksual.

Ns. Bestfy Anitasari, M. Kep., Sp. Kep. Mat

Hal ini sangat memprihatinkan karena berdasarkan hasil penelitian bahwa pelaku kekerasan seksual pada anak-anak tidak lain adalah orang terdekat dalam keluarga dari anak-anak tersebut.

Langkah awal dalam mencegah hal ini adalah membekali anak-anak dengan pendidikan seksual.

Mengapa pendidikan seksual harus diberikan sedini mungkin pada anak karena secara alami setiap anak akan melalui tahapan psikoseksual yang ditunjukkan dengan rasa keingintahuan akan hal-hal yang baru terutama berkaitan dengan seksualitas dan ditambah lagi dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

Hal itu akan memberikan kemudahan bagi anak untuk mengakses situs yang mengandung konten pornografi menjadikan anak memiliki keinginan untuk mencoba-coba.

Hal ini tentunya akan sangat berbahaya karena sampai dengan era globalisasi sekarang ini, pembicaraan mengenai seksualitas terutama di lingkungan keluarga masih dianggap tabu padahal ayah dan ibu menjadi sumber informasi utama dan terpercaya bagi anak  mengenai seksualitas sejak usia dini.

Hal ini menjadikan anak mencari informasi dari sumber yang lain yang kebenarannya diragukan.

Pendidikan seksual adalah bagaimana mengenalkan anak dengan tubuhnya dan bertingkah laku sesuai dengan jenis kelaminnya.

Hal ini bertujuan agar anak sejak dini bisa menghargai tubuhnya karena tubuhnya berharga dan selanjutnya anak berkembang serta berperilaku sesuai dengan jenis kelaminnya.

Pada anak usia sekolah dasar, pendidikan seksual dimulai dengan pengenalan anggota tubuh karena tak kenal maka tak sayang.

Melalui pengenalan anggota tubuh maka diharapkan anak-anak mengetahui bahwa ada bagian tubuh mereka yang boleh dilihat dan disentuh dan tidak boleh dilihat dan disentuh oleh orang lain karena tubuhnya adalah privasinya.

Selanjutnya adalah mengenalkan tentang perbedaaan antara anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki, kelak akan menjadi ayah sedangkan anak perempuan akan menjadi ibu. Kenalkan perbedaan cara berpakaian dan jenis pakaian sesuai dengan jenis kelaminnya.

Contohnya pada anak laki-laki menggunakan celana panjang dan anak perempuan menggunakan rok. Ajarkan juga pada anak untuk berperilaku sesuai norma dan jenis kelamin, bahwa ada batasan berperilaku dalam masyarakat yang harus diketahui misalnya mereka harus tahu ditempat mana mereka bisa membuka pakaian dan tidak boleh membuka pakaiannya.

Membatasi aktifitas menonton televisi atau menggunakan gadget. Jikalaupun mereka menonton atau menggunakan gadget, pastikan bahwa yang dinonton anak adalah konten yang edukatif dan bermanfaat.

Luangkan waktu untuk berinteraksi dan berdiskusi dengan anak. Tumbuhkan rasa percaya anak kepada orang tua sehingga anak akan terbuka mengungkapkan apapun yang mereka rasakan atau alami jika orang tua memberikan perhatian berupa waktu luang dan tidak selalu memberikan penilaian negatif terlebih dahulu sebelum mendengarkan secara lengkap pernyataan si anak.

Orang tua juga perlu mengenalkan keluarga inti, teman, orang asing. Hal ini penting untuk membedakan interaksi dalam lingkungan. Bagaimana batasan-batasan, aoa yang dapat diketahui oleh keluarga dan yang tidak boleh diletahui oleh orang asing.

Persiapkan anak menjelang pubertas, perkenalkann akan adanya perubahanyang mereka alami, baik secara fisik dan psikologis. Pada anak aki-laki akan ada namaya mimpi basah dan pada perempuan akan mengalami menstruasi.

Jelaskan terkait hal-hal yang anak-anak harus lakukan jika itu terjadi dan seperti apa mereka harus berperilaku dalam masyarakat maupun keluarga jika kondisi tersebut telah mereka alami.

Pendidikan seksual adalah bentuk kepedulian orang tua pada anaknya. Pentingnya pendidikan seksual sebagai bekal bagi anak sehingga mereka secara dini sudah mengetahui bahwa ada perbedaan antara laki-laki perempuan  bukan hanya dari segi jenis kelamin teapi juga pada hal-hal dasar lainya.

Hal ini akan membuat anak memiiki harga diri dan rasa bangga akan dirinya, selain itu akan muncul perilaku penjagaan diri sehingga dapat mencegah terjadinya tindak kekerasan.

Komentar