OPINI: Revitalisasi Kakao, Menepis Kekhawatiran Dengan Harapan

Hashtagnews.id – Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara, kini tengah  berupaya menyukseskan program Revitalisasi Kakao. Program tersebut pertama kali digagas pada tahun 2017-2018 silam, pada saat  program ini dipublikasikan oleh Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara, ada 2 (Dua) gambaran yang ada dikepala saya dan terbentuk pada masa yang berbeda.

Pertama, di awal-awal pelaksanaan, saya mencoba melihat program ini dari segi biaya dan anggran yang dibutuhkan untuk dapat merealisasikan. Dalam gerutu saya menyangsi, bagaimana tidak, revitalisasi kakao ini adalah mega proyek dan angka yang fantastis tidak bisa dipisahkan dari rangkaian prosesnya.

Dengan pandangan yang sederhana sebagai masyarakat biasa, saya khawatir program ini bisa menjadi ladang subur segelintir orang untuk memperkaya diri. Nyatanya, gambaran awal penyangsian dan kekhawatiran itu tidak mampu saya pertahankan dengan rasional, tidak ada satupun fakta yang mendukung keraguan tersebut sampai hari ini.

Gambaran yang ke-2 seiring proses pelaksanaan program tersebut, saya mencoba menerka, kira-kira apa yang mendasari lahirnya program ini, dan apa yang melatar belakangi pemerintah dalam hal ini Bupati Kolaka Utara, Bapak Drs H Nurrahman Umar, sampai berani menjadikan program ini sebagai proyeksi unggulan pada masa pemerintahannya.

Sedang menurut saya, dan sebagian orang  yang menganggap tingkat resiko dari program ini lebih tinggi dibanding program lain, semacam pembangunan infrastruktur dan lainnya.

Dua gambaran di atas, cukup menjadi pemantik untuk mempelajari lebih jauh soal pelaksanaan program revitalisasi kakao, celakanya setelah menyambangi banyak forum diskusi serta kontak pembicaraan langsung dengan berbagai kalangan, keresahan dan cara berfikir saya sebelumnya juga dialami oleh banyak orang, faktor yang menjadi sebab mungkin karena kurangnya sosialisasi dan tidak meratanya informasi.

Situasi seperti ini sama sekali tidaklah salah, karena kita seharusnya paham bahwa rencana atau perbuatan yang baik harus dibarengi dengan penyampaian yang terperinci serta penggambaran yang nyata. Satu-satunya cara untuk meyakinkan masyarakat ialah dengan merealisasikan program tersebut dengan output yang seseuai dengan perencanaan.

Tetapi sebelum sampai pada hasil, maka proses sosialisasi dan penggambaran yang baik harus terus diupayakan dan berlanjut, demi mendapatkan dukungan dari masyarakat agar tebentuk visi yang sama, menyukseskan program tersebut.

Sebagai upaya menjernihkan situasi keruh di atas dan untuk mencerahkan gelapnya informasi sebelumnya, saya mengajak pembaca yang budiman untuk merefleksi ingatan pada 20an tahun yang lalu.

Menilik sejarah krisis keuangan Asia adalah periode krisis keuangan yang menerpa hampir seluruh Asia Timur pada pertengahan 1997 dan menimbulkan kepanikan bahkan ekonomi dunia. Kekacauan terjadi dimana-mana, sedang jika ditarik pada telaah kondisi lokal Kolaka Utara, tepatnya kisaran tahun 1996-1997, masa itu adalah puncak kejayaan kakao masyarakat Kolaka Utara.

Hasil komoditi kakao Kolaka Utara menjadi primadona, kakao menjadi komoditi tersohor sampai ke manca negara, bisa kita bayangkan seberapa jayanya kakao pada masa tahun 90an akhir. Data dari Kementerian Pertanian (Kementan) tercatat, Kabupaten Kolaka Utara merupakan satu-satunya kabupaten penyumbang produksi kakao terbesar secara nasional pada masa itu.

Kemandirian petani kakao dalam mewujudkan prinsip berdiri diatas kaki sendiri, secara ekonomi pada masa kejayaan kakao menjadi sejarah yang luar biasa dan tercatat dalam ingatan yang tidak akan tekikis oleh abrasi zaman.

Luas lahan perkebunan yang terhampar di wilayah Kolaka Utara, juga merupakan rujukan dalam perumusan program tersebut, dari data yang terpublis potensi kakao di Kolaka Utara mencapai 80ribu hectare lebih, dengan persentase petani sebesar 80 persen, artinya dengan merumuskan program revitalisasi kakao pemerintah kabupaten Kolaka Utara sedang dalam upaya memperbaiki tatanan ekonomi 80 persen masyarakatnya.

Perubahan yang terjadi pada masa lalu mepengaruhi kehidupan masyarakat di masa kini. Perubahan tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat termasuk ekonomi.

Perencanaan strategis secara eksplisit digunakan pemerintah Kabupaten Kolaka Utara untuk mengelola kondisi saat ini dengan meninjau kondisi masa yang lalu dan untuk merumuskan proyeksi kondisi pada masa yang akan datang, sama halnya dengan upaya pembentukan sumber daya, jika ingin menuai sumber daya potesial dan unggul di 15tahun yang akan datang maka rekayasanya harus dimulai dari sekarang.

Sebagai konklusi, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi dasar untuk tetap mendukung pemerintah menyelesaikan program revitalisasi kakao, yang pertama, sesuai strategic planning pemerintah berdasar pembacaan kondisi saat ini dengan tinjauan sejarah, sehingga menguatkan keyakinan akan terpenuhinya harapan besar kembalinya kejayaan kakao Kolaka Utara.

Berikutnya, pembacaan potensi daerah yang dalam hal ini lumbung terbesar, diperoleh dari sector pertanian yang didukung oleh luas lahan garapan. Inovasi serta pengelolaan yang tepat menjadi unsur penting dalam perbaikan. Program revitalisasi kakao adalah ikhtiar panjang dan tepat yang dilakukan pemerintah dengan berani, di bawah kepemimpinan Bupati Kolaka Utara, Drs H Nurrahman Umar.

Kini program revitalisasi kakao sedang berjalan, harapan terciptanya kesejahteraan masyarakat menjadi misi besar dalam proses hingga hasilnya, kesungguhan pemerintah dalam memperhatikan sector perkebunan, juga semestinya sejalan dengan upaya masyarakat dalam menyukseskan program revitalisasi kakao demi tercapainya cita bersama, kejayaan bersama, terwujudnya Kolaka Utara Madani.

Keterlibatan dan dukungan masyarakat, sejatinya diibaratkan sebagai salah satu tiang kesuksesan program revitalisasi kakao ini. 

Editor: Admin

Komentar