Hashtagnews.id – Pada saat masa kehamilan seorang istri akan membutuhkan banyak perhatian dan dukungan dari suaminya.
Penulis: Devianti Tandiallo, S.ST.,M.Keb. & Rezki, S.ST., M.Kes.
Karena dukungan dan perhatian tersebut akan memberikan semangat tersendiri bagi istri untuk tetap kuat selama proses kehamilan sampai persalinan.
Perhatian dan dukungan suami bukan hanya sebatas menemani dan membantu istri saja, tatapi lebih kepada bagaimana seorang suami selalu SIAGA (siap, antar jaga).
Konsep suami siaga adalah seorang suami dengan istri yang sedang hamil diharapkan siap mewaspadai setiap risiko kehamilan yang muncul, menjaga agar istri tidak melakukan hal-hal yang mengganggu kesehatan dan kehamilannya, serta segera mengantar ke rujukan terdekat bila ada tanda-tanda komplikasi kehamilan.
Jika peran SIAGA ini dijalankan, diharapkan keterlambatan yang kerap menjadi penyebab kematian ibu melahirkan tidak terjadi.
Suami siaga juga harus memiliki pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, persalinan, nifas dan mengutamakan keselamatan istri. Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, bahkan jaga produksi ASI.
Keterlibatan suami sejak awal kehamilan, sudah pasti akan mempermudah dan meringankan pasangan dalam menjalani dan mengatasi berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya sang istri.
Partisipasi suami yang dapat dilakukan antara lain meliputi :
- Membantu mempertahankan dan meningkatkan kesehatan istri yang sedang hamil.
- Memberikan perhatian dan kasih sayang kepada istri.
- Mengajak dan mengantar istri untuk memeriksakan kehamilan ke fasilitas kesehatan terdekat minimal 4 kali selama kehamilan.
- Memenuhi kebutuhan gizi bagi istrinya agar tidak terjadi anamia gizi dan memperoleh istirahat yang cukup.
- Mempelajari gejala komplikasi pada kehamilan seperti darah tinggi, kaki bengkak, perdarahan, konsultasi dalam melahirkan, keracunan dalam kehamilan, infeksi dan sebagainya.
- Menyiapkan biaya melahirkan dan biaya transportasi.
- Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap sedini mungkin bila terjadi hal-hal yang menyangkut kesehatan kehamilan dan kesehatan janin misal perdarahan dan lain-lain.
- Menentukan tempat persalinan (fasilitas kesehatan) sesuai dengan kemampuan dan kondisi daerah masing-masing.
Nah, ini penting banget, apalagi kalau istri sudah makin besar perutnya, makin susah geraknya. Maka bantuan suami sangat diperlukan. Ambil alih beberapa pekerjaan rumah, seperti mencuci baju atau menyapu lantai.
Dengan melaksanakan tips-tips di atas, suami sudah bisa dikatakan siaga. Tinggal berdoa semoga bayi lahir dengan sehat dan selamat, dan juga ibunya.
Catatan: Materi ini disampaikan pula pada kegiatan pengabdian masyarakat pada tanggal 29 November 2019 oleh penulis sendiri.