Palopo – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Graffity IAIN Palopo kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan literasi dan isu sosial. LPM Graffity meluncurkan edisi terbaru majalah sekaligus mengadakan workshop bertema “Mengatasi dan Mencegah Pelecehan Seksual di Lingkungan Akademik.” Jumat (27/12/2024).
Kegiatan ini mengundang mahasiswa, akademisi, dan praktisi pers untuk berdiskusi secara mendalam mengenai masalah pelecehan seksual yang masih marak di masyarakat.
Acara dimulai dengan peluncuran majalah terbaru LPM Graffity yang menyajikan laporan mendalam tentang kasus-kasus pelecehan seksual.
Edisi ini juga mengulas kebijakan dan langkah preventif yang dapat diambil oleh institusi pendidikan, terutama oleh lembaga pers kampus.
Ketua LPM Graffity menekankan pentingnya kesadaran bersama terhadap isu ini agar dapat menciptakan solusi efektif.
Usai peluncuran, workshop yang menghadirkan pembicara seperti Reski Azis, Pembina LPM Graffity, dan Ikhwan Ibrahim, praktisi jurnalis Palopo Pos, menjadi sorotan.
Reski Azis mengapresiasi upaya LPM Graffity yang konsisten berkontribusi dalam kemajuan kampus.
Ia juga membahas akar masalah pelecehan seksual, termasuk ketimpangan gender dan kurangnya pendidikan tentang batasan interpersonal.
Menurutnya, komitmen bersama dan pengawasan yang terus-menerus adalah kunci untuk mencegah pelecehan seksual.
Acara ini berlangsung interaktif dengan antusiasme peserta yang tinggi. Diskusi yang terbuka memberikan banyak wawasan baru.
LPM Graffity tidak hanya menunjukkan perhatian terhadap isu sosial, tetapi juga memperkuat peran pers mahasiswa sebagai agen perubahan yang dapat menciptakan lingkungan akademik yang lebih aman dan inklusif.
Dengan peluncuran majalah dan workshop ini, LPM Graffity IAIN Palopo kembali membuktikan bahwa media dan kata-kata dapat menjadi alat yang kuat untuk mendorong perubahan sosial. (*)
Komentar