Keterkaitan Fasilitas Kampus yang Tidak Memadai dan UKT di IAIN Palopo

Opini6880 Dilihat

OPINI  – Kualitas fasilitas kampus seringkali menjadi indikator penting dalam menentukan seberapa optimal suatu institusi pendidikan dapat menunjang proses pembelajaran. Di IAIN Palopo, masih banyak kekurangan yang mengganggu kenyamanan dan efektivitas kegiatan akademik mahasiswa.

Salah satu adalah tingginya biaya UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang harus dibayar oleh mahasiswa, meskipun fasilitas kampus belum sepenuhnya memadai.

Terdapat hubungan yang cukup erat antara kondisi fasilitas yang kurang memadai dengan tingginya biaya UKT di kampus ini, yang menyebabkan ketidakpuasan dan ketimpangan di kalangan mahasiswa.

Di kampus IAIN Palopo, masalah fasilitas yang tidak memadai sangat terasa, terutama dalam hal ruang kelas yang jumlahnya kurang, laboratorium yang terbatas, serta koleksi buku di perpustakaan yang tidak lengkap.

Banyak ruang kuliah yang terpaksa digunakan secara bersamaan untuk menampung jumlah mahasiswa yang terus berkembang, yang tentunya mengganggu kenyamanan proses belajar mengajar.

Belum lagi fasilitas pendukung lainnya seperti fasilitas olahraga yang tidak memadai. Meskipun demikian, mahasiswa tetap diwajibkan untuk membayar UKT yang cukup besar, yang seharusnya sebanding dengan kualitas dan fasilitas yang disediakan oleh kampus.

Fenomena ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan mahasiswa, terutama ketika mereka merasa bahwa biaya yang mereka bayar tidak sebanding dengan fasilitas yang mereka terima. UKT yang terus meningkat di berbagai perguruan tinggi, termasuk IAIN Palopo yang notabenenya salah satu kampus terbesar di Kota Palopo, seringkali tidak disertai dengan peningkatan yang signifikan pada fasilitas kampus.

Baca juga:  IAIN Palopo Raih Dua Medali pada OASE II PTKI di Jakarta

Hal ini tentunya menciptakan kesan bahwa mahasiswa hanya menjadi sumber pendapatan bagi kampus, tanpa mendapatkan layanan dan fasilitas yang memadai sebagai imbalannya. Banyak mahasiswa yang merasa bahwa mereka seharusnya mendapatkan lebih banyak hal positif dari kampus sebagai bentuk pelayanan atas uang yang mereka bayar.

Keterkaitan antara fasilitas yang kurang memadai dan tingginya UKT ini menunjukkan adanya ketimpangan dalam sistem pembiayaan pendidikan di IAIN Palopo.

Pada dasarnya, UKT diperuntukkan untuk membiayai kebutuhan operasional kampus, termasuk pengadaan fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan belajar mengajar.

Namun, kenyataannya, dana yang terkumpul dari UKT tampaknya belum sepenuhnya digunakan untuk memperbaiki kondisi fasilitas yang ada.

Sebagai contoh, meskipun mahasiswa sudah membayar UKT dalam jumlah besar, mereka tetap harus menghadapi ruang kuliah yang tidak memadai dan fasilitas yang tidak mendukung kenyamanan belajar. Hal ini menimbulkan perasaan bahwa uang kuliah yang dibayarkan tidak digunakan dengan efektif dan efisien.

Dalam hal ini, pihak kampus seharusnya lebih transparan dalam mengelola dana UKT dan lebih mendengarkan keluhan mahasiswa terkait fasilitas yang kurang memadai. Peningkatan fasilitas harus menjadi prioritas utama dalam penggunaan anggaran yang berasal dari UKT.

Jika dana yang terkumpul dari mahasiswa tidak dialokasikan dengan bijak untuk meningkatkan kualitas fasilitas, maka akan semakin sulit bagi mahasiswa untuk merasakan manfaat nyata dari biaya kuliah yang mereka keluarkan.

Baca juga:  Daftar Calon Rektor IAIN Palopo, Dr. Abbas Langaji Tawarkan Konsep 'Smart and Green Campus'

Namun, perlu diakui bahwa perbaikan fasilitas kampus bukanlah hal yang mudah dan murah. Proses pembangunan dan pemeliharaan fasilitas yang layak tentu membutuhkan anggaran yang besar dan waktu yang tidak sebentar.

Oleh karena itu, selain peningkatan UKT, kampus juga perlu mencari alternatif lain untuk meningkatkan kualitas fasilitas, seperti bekerja sama dengan pihak ketiga atau mendapatkan bantuan dari pemerintah. Dengan demikian, mahasiswa tidak merasa terbebani oleh biaya yang terus meningkat tanpa ada perubahan signifikan pada kondisi kampus.

Namun, apabila kampus bekerja sama dengan pihak ketiga atau mendapatkan bantuan dari pemerintah yang hasilnya hanya digunakan untuk kepentingan Birokrasi Kampus, itu sama saja dengan mahasiswa yang masih terbebani.

Selain itu, keberadaan fasilitas yang memadai juga akan mendukung mahasiswa dalam meraih prestasi akademik yang lebih baik.

Fasilitas yang baik bukan hanya soal kenyamanan fisik, tetapi juga soal akses kepada sumber daya yang dapat menunjang proses belajar, seperti laboratorium, perpustakaan, dan teknologi informasi.

Tanpa fasilitas yang memadai, mahasiswa akan kesulitan dalam mengembangkan potensi diri mereka secara maksimal, meskipun mereka sudah membayar UKT yang tinggi.

Hal ini tentu akan berdampak negatif pada kualitas lulusan yang dihasilkan oleh kampus.

Di sisi lain, pihak kampus juga perlu mempertimbangkan kemampuan finansial mahasiswa dalam menentukan besaran UKT.

Mengingat kondisi fasilitas yang belum memadai, seharusnya kampus dapat lebih bijak dalam menetapkan biaya UKT, dengan mempertimbangkan keadaan ekonomi mahasiswa.

Baca juga:  Tips Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru

Biaya kuliah yang tinggi justru akan semakin menambah beban mahasiswa, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Oleh karena itu, penetapan UKT yang lebih terjangkau dan transparansi dalam pengelolaan dana kuliah sangat dibutuhkan agar mahasiswa tidak merasa terbebani dengan biaya yang tidak sesuai dengan fasilitas yang mereka terima.

Di sisi lain, mahasiswa juga memiliki peran dalam memberikan masukan terkait fasilitas yang ada.

Kampus yang baik adalah kampus yang mendengarkan aspirasi dan kebutuhan mahasiswanya.

Dengan demikian penting bagi mahasiswa untuk aktif dalam menyuarakan keluhan mereka terkait fasilitas yang kurang memadai, agar pihak kampus dapat segera mengambil tindakan yang tepat untuk memperbaikinya.

Kesimpulannya, keterkaitan antara fasilitas kampus yang tidak memadai dan UKT yang tinggi di IAIN Palopo adalah suatu hal yang patut diperhatikan.

Tingginya biaya kuliah seharusnya diimbangi dengan peningkatan kualitas fasilitas yang memadai bagi mahasiswa.

Agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan optimal, kampus harus dapat mengelola dana UKT dengan transparan dan efektif.

Di sisi lain, mahasiswa juga perlu berperan aktif dalam memberikan masukan agar kualitas pendidikan di kampus ini dapat terus berkembang.

Perbaikan fasilitas yang lebih merata dan kebijakan UKT yang lebih adil akan menciptakan suasana kampus yang lebih kondusif bagi seluruh civitas akademika. (Wahdi laode Sabania)

Komentar