Global – Presiden Volodymyr Zelenskiy terus mendesak negara-negara barat untuk memberikan bantuan militernya. Zelenskiy meminta tank, pesawat, dan rudal dari para sekutunya untuk menbantu Ukraina untuk menangkis pasukan Rusia.
Dilansir dari Reuters, Minggu (27/3/2022), Rusia telah menghancurkan beberapa kota Ukraina. Serangan-serangan Rusia telah menyebabkan krisis kemanusiaan dan memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka.
Dalam pidatonya di hari Sabtu, Zelenskiy meminta agar negara-negara Barat menyerahkan perangkat keras militernya kepada Ukraina. Zelenskiy mengatakan negaranya hanya membutuhkan 1% dari pesawat dan tank milik NATO.
Faktanya sejauh ini negara-negara Barat sudah sedikit membantu Ukraina. Mereka telah memberikan beberapa rudal anti-tank dan anti-pesawat untuk Ukraina. Mereka juga juga memberikan senjata kecil dan peralatan pelindung bagi warga Rusia yang mau ikut berperang.
“Kami sudah menunggu 31 hari. Siapa yang bertanggung jawab atas komunitas Euro-Atlantik? Apakah itu benar-benar masih Moskow, karena intimidasi,” ujar Zelenskiy.
Di sisi lain, Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Vadym Denysenko sudah mengumumkan Rusia mulai menargetkan penghancuran pada tempat penyimpanan minyak dan gudang-gudang makanan Ukraina.
Rusia pun mengkonfirmasi hal itu Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan misilnya telah merusak sebuah deposit bahan bakar serta pabrik perbaikan militer di dekat kota barat Lviv. Lokasinya hanya 60 km dari perbatasan Polandia.
30 Ribu Pengungsi Ukraina Tiba di Prancis
Pejabat setempat mengatakan empat rudal telah menghantam kota itu dan menimbulkan gumpalan asap hitam ke langit. Serangan di barat Ukraina jarang terjadi sebelumnya, sebagian besar pertempuran sejak invasi Rusia 24 Februari sejauh ini terfokus di wilayah selatan dan timur dan dekat ibu kota Kyiv di utara.
Ukraina dan Rusia sendiri telah menyepakati dua wilayah koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dari daerah garis depan pada hari Minggu. Kesepakatan ini termasuk mengizinkan orang pergi dengan mobil pribadi dari kota selatan Mariupol.
Mariupol sendiri adalah kota pelabuhan yang terletak di antara Krimea yang dicaplok Rusia dan wilayah timur yang dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia. Kawasan itu telah dihancurkan oleh pemboman berat selama berminggu-minggu.
Serangan-serangan itu memaksa ribuan penduduk untuk berlindung di ruang bawah tanah dengan air, makanan, obat-obatan, dan juga energi listrik yang langka.
PBB telah mengkonfirmasi setidaknya ada 1.104 kematian warga sipil dan 1.754 cedera di seluruh Ukraina. Ukraina sendiri baru saja mengumumkan pada hari Minggu ada tambahan 139 anak telah tewas dan lebih dari 205 orang terluka.
(*/Is)
Komentar