Hashtagnews.id – Sebanyak 965 peserta antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, di Wajo. Rabu (21/7/2021).
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah”.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari penulis & peneliti Balai Bahasa Sulsel Darmawati Majid, fasilitator Forum Anak Sulsel Badrul Aeni Sultan, Dosen Universitas Sam Ratulangi Reynaldo Salaki, dan Program Manager ECPAT Indonesia Andy Ardian. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Rosniawati selaku Jurnalis.
Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang. Pemateri pertama adalah Darmawati yang membawakan materi kecakapan digital dengan tema “Belajar dari Rumah”.
Menurut dia, kesabaran, kepedulian, dan komitmen orang tua berperan penting dalam mendukung kesuksesan belajar peserta didik dengan menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan.
Berikutnya, Badrul menyampaikan materi etika digital berjudul “Perundungan Siber”. Ia mengatakan, penting untuk memberikan kepercayaan kepada anak dan memberikan kesempatan menjadi apa yang dia inginkan.
“Jangan lupa juga tanamkan etika dan sopan santun untuk mengindari perundungan siber,” pesan Badrul.
Sebagai pemateri ketiga, Reynaldo membawakan tema budaya digital tentang “Peran Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik”. Dalam pandangannya, kreatifitas guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan partisipasi serta interaksi aktif siswa jadi kunci untuk mencapai kesuksesan belajar daring.
Adapun Andy, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Tips Menjaga Keamanan Digital bagi Anak”.
Ia mengatakan, keluarga bisa melindungi anak dengan mengaktifkan fitur keamanan bagi anak di berbagai platform media sosial. Pemantauan dan pelaporan juga perlu dilakukan jika ada pelanggaran atau bahaya keamanan digital bagi anak.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator.
Salah satu pertanyaan menarik yang dikemukakan peserta adalah tentang apa yang seharusnya dilakukan orangtua jika melihat tumbuh kembang anaknya mengarah pada penyimpangan orientasi seksual.
Narasumber menjelaskan bahwa ketertarikan anak pada hal-hal yang berbeda secara umum belum tentu mengarah pada penyimpangan orientasi seksual. Pendampingan perkembangan anak terutama di usia emasnya bisa mengontrol mereka dari potensi penyimpangan.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Komentar