JFK Sentil Kapolres Palopo: Pejabat Tak Boleh Alergi Wartawan

Nasional9505 Dilihat

hashtagnews.idAnggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, angkat bicara soal polemik yang menyelimuti sikap Kapolres Palopo, AKBP Dedy.

Frederik menilai, sikap tertutup terhadap awak media bukan hanya tidak patut, tetapi juga menciderai esensi pelayanan publik yang seharusnya terbuka dan komunikatif.

“Menurut saya, kapolres sebagai pelayan masyarakat harus membuka diri,” kata Frederik. Sabtu, 23 Agustus 2025.

Purnawirawan jenderal bintang dua itu menekankan pentingnya komunikasi antara aparat dan masyarakat melalui jembatan media.

Baginya, media bukan musuh, melainkan mitra strategis dalam membangun citra institusi dan menyampaikan kerja-kerja pejabat kepada publik.

“Pemimpin itu milik masyarakat. Tidak perlu menutup diri, apalagi sampai menghindar dari wartawan,” ujarnya.

Baca juga:  Nusantara Kota Dunia Cerdas dan Hijau, Peradaban Baru Dunia

Frederik menilai, keterbukaan pejabat terhadap media bukan sekadar pilihan, melainkan kewajiban moral dalam sistem demokrasi.

Menurut dia, relasi yang sehat dengan pers dapat mencegah penyimpangan informasi sekaligus membangun kepercayaan publik.

“Kalau ada pejabat yang alergi dengan media, tentu perlu dipertanyakan,” ucapnya tegas.

“Baik buruknya pemberitaan itu bergantung pada bagaimana kita bermitra dengan media.” Lanjutnya.

Pernyataan ini muncul di tengah sorotan terhadap sikap Kapolres Palopo yang disebut sejumlah wartawan setempat sulit dikonfirmasi dan enggan memberikan pernyataan terbuka.

Frederik, yang juga pernah menjabat di tubuh Polri mengingatkan agar setiap pejabat publik khususnya di institusi penegak hukum menjadi teladan dalam bersikap inklusif dan terbuka.

Baca juga:  Kaki Residivis Pembobol Kos Ditembus Peluru!

“Media itu bisa memperkenalkan kita, bisa juga membuat kita disalahpahami. Kuncinya ada di komunikasi,” tuturnya.

 

Frederik berharap agar polemik ini menjadi pelajaran bagi pejabat lainnya agar tidak menjauh dari media, melainkan merangkulnya sebagai mitra dalam melayani publik. (*/Wdy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *