Belajar dari Banyumas, Bupati Luwu Timur Kagumi Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu yang Mandiri dan Berkelanjutan

Ekobis1081 Dilihat

hashtagnews.id – Hari kedua kunjungan studi tiru Pemerintah Kabupaten Luwu Timur bersama PT Vale Indonesia, Tbk. di Provinsi Jawa Tengah diisi dengan agenda padat yang berfokus pada isu lingkungan, khususnya pengelolaan sampah terpadu.

Rombongan yang dipimpin langsung oleh Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, menyambangi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kedungrandu, Kabupaten Banyumas pada Sabtu (12/07/2025).

TPST Kedungrandu menjadi sorotan karena berhasil menerapkan sistem pengelolaan sampah yang efisien dan berkelanjutan.

Dengan kapasitas pengolahan mencapai 15 ton per hari, unit ini mampu memilah hingga 90 persen sampah rumah tangga yang berasal dari sekitar 3.000 kepala keluarga.

Sisanya, sebesar 10 persen residu, dikirim ke Tempat Pemrosesan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE) Banyumas.

Baca juga:  Luncurkan Co-ops Bersama Unhas, PT Vale Persiapkan Pemimpin Industri Pertambangan Berkelanjutan

Menariknya, sampah yang dipilah diolah menjadi produk bernilai ekonomi seperti pakan maggot, kompos, hingga Refuse-Derived Fuel (RDF), bahan bakar alternatif yang kini semakin banyak dimanfaatkan oleh industri.

Tak hanya berhenti di TPST, rombongan juga meninjau langsung TPA BLE yang mulai beroperasi sejak 2022. TPA modern ini menangani hingga 200 ton sampah per hari dari berbagai TPST, pusat daur ulang, dan 38 desa/kelurahan di Banyumas.

Di sini, proses pengolahan lanjutan dilakukan dengan teknologi seperti pirolisis untuk membakar residu akhir, serta pemanfaatan limbah plastik menjadi paving block dan bijih plastik.

Di sela kunjungan, Bupati Irwan menyampaikan apresiasi dan kekagumannya terhadap model pengelolaan sampah yang diterapkan Banyumas.

Baca juga:  Wow! 1 KTP Bisa Dapat 100 Lembar Uang Rp 75 Ribu

Menurutnya, sistem dari hulu ke hilir yang dikembangkan melalui kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat patut dijadikan contoh.

“Luar biasa yang telah dilakukan Pemkab Banyumas. Dari TPST hingga TPA BLE, semua dikelola secara terintegrasi dan berdampak langsung pada nilai ekonomi. Ini bisa menjadi role model yang kita adaptasi di Luwu Timur,” ujarnya.

Ia juga berharap PT Vale Indonesia dapat menjadi mitra strategis dalam merealisasikan sistem serupa di Luwu Timur, baik dari sisi teknologi maupun pembiayaan.

Bupati menilai, sinergi antara pemerintah daerah dan sektor swasta sangat diperlukan untuk menjawab tantangan pengelolaan sampah ke depan.

Sementara itu, Asisten Pembangunan Kabupaten Banyumas, Ir. H. Junaedi, MT., menyambut baik kunjungan tersebut dan berharap apa yang telah dicapai Banyumas bisa menjadi inspirasi.

Baca juga:  Isi Kuliah Umum di IAIN Palopo, TGB Dr Muhammad Zainul Majdi Bahas Riba

Ia menekankan pentingnya konsistensi dan inovasi, sembari mengakui bahwa masih ada tantangan seperti keterbatasan alat pengolah hasil residu.

“Kami ingin menunjukkan bahwa dengan pendekatan dari hulu ke hilir, sampah bukan lagi masalah, tapi peluang. Bahkan, TPST bisa operasional tanpa dana langsung dari pemerintah,” ungkapnya.

Turut hadir mendampingi Bupati, Ketua TP PKK Lutim dr. Ani Nurbani Irwan, Plt. Kepala DLH Lutim Muhammad Yusri, manajemen PT Vale Indonesia, Kabag Prokopim Agus Thobarani, serta perwakilan BUMDesma, Inspektorat, dan PT Luwu Timur Gemilang (Perseroda). (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *