Dosen dan Mahasiswa Bantu Pemulihan Trauma Anak Pasca Banjir di Masamba

Kesehatan43 Dilihat

HASHTAGNEWS.ID – Musibah atau bencana merupakan peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Penulis: Ns. Rezkiyah Hoesny, S.Kep.,M.Kep.

Itu disebabkan oleh faktor alam atau non-alam, maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis atau trauma yang membekas bagi masyarakat korban bencana khususnya pada anak-anak.

Untuk mengatasi rasa trauma pada korban bencana khususnya anak-anak maka perlu dilakukan suatu kegiatan pemulihan psikologis anak pasca bencana atau yang lebih dikenal dengan istilah “trauma healing”.

Kegiatan trauma healing ini dilakukan oleh Ns. Rezkiyah Hoesny, S.Kep.,M.Kep yang merupakan dosen STIKES Kurnia Jaya Persada Palopo dengan melibatkan mahasiswa sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat khususnya pada korban bencana banjir bandang Masamba pada tanggal 1 Agustus 2020.

Trauma healing sendiri merupakan suatu proses pemberian bantuan berupa penyembuhan untuk mngatasi gangguan psikologis seperti kecemasan, panik, dan gangguan lainnya karena lemahnya ketahanan fungsi-fungsi mental yang dimiliki individu korban bencana alam tersebut.

Baca juga:  Tips Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru

Trauma healing diberikan pada masa tanggap darurat yaitu sebagai langkah pemenuhan keselamatan diri dari stres yang dialami akibat bencana yang menghampiri seseorang.

Ada beberapa teknik trauma healing yang digunakan untuk memulihkan rasa trauma pada korban bencana, salah satunya adalah terapi bermain pada anak.

Terapi bermain merupakan teknik yang digunakan untuk membantu anak-anak menjadi rileks dan nyaman serta merasa ceria sehingga akan mengalihkan perhatian atau pikiran anak tersebut dari kondisi bencana yang terjadi.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Terapi  bermain  yang  diberikan  yaitu berupa bernyanyi  bersama,  bermain  balon, bermain kelereng,  bermain  ular  tangga  dan mewarnai. Permainan  bernyanyi  yaitu dengan menyanyikan lagu “apa kabar”.

Baca juga:  Edukasi Tentang Anemia Pada Ibu Hamil

Permainan ini dilakukan dengan cara berpasangan. Kemudian masing-masing pasangan akan bernyanyi disertai  gerakan. Diakhir permainan pasangan  ini  akan berpisah dan cepat-cepatan  mencari pasangan yang lain. Siapa yang tidak mendapatkan pasangan maka dia akan keluar dari permainan ini.  

2. Kemudian dilanjutkan  dengan  bermain balon  yaitu  berupa anak-anak mendengarkan  musik  yang dinyanyikan bersama antara tim peneliti dan anak-anak, kemudian  anak  diberikan  satu  buah  balon dan diberikan  instruksi  untuk  memberikan balon tersebut  ke  teman  di  sebelahnya  dan jika musik berhenti  dan  siapapun  yang masih memegang balon  tersebut  maka  dia  keluar dari  permainan.

3. Permainan  berikutnya  yaitu  bermain kelereng. Cara  permainan  ini  yaitu  peserta menggigit sebuah  sendok  yang  diatasnya telah  diletakkan sebuah  kelereng.  Kemudian peserta  berlari menuju  garis  finish  yang telah  ditentukan. Kelereng peserta yangterjatuh sebelum mencapai garis  finish, maka  peserta  tersebut kalah.

Baca juga:  Harga Obat-obatan Melambung Selama PPKM di Makassar

4. Permainan lainnya yang diberikan yaitu ular tangga  merupakan  permainan  jenis  papan yang terbuat  dari  kertas  yang  terdapat beberapa hambatan.  Dimainkan menggunakan  dadu  oleh beberapa  orang.  

5. Permainan  terakhir  yang diberikan  yaitu terapi  bermain  dengan  metode relaksasi yaitu  dengan  cara  mewarnai  sebuah sketsa gambar.  Sketsa yang disukai dan diketahui oleh  anak-anak  seperti  upin-ipin,  hewan dan pemandangan.

Dengan mengikuti beberapa terapi bermain tersebut, diharapkan psikologis atau rasa trauma pada anak-anak korban bencana banjir bandang Masamba dapat pulih, sehingga mereka dapat merasa ceria kembali dan memiliki semangat yang tinggi untuk menyambut masa depan mereka yang lebih cerah sebagai generasi penerus bangsa.

Komentar