Hashtagnews.id – Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis (M.Tb).
Penulis: Dewiyanti, M.Kes (30 Januari 2018)
Bakteri tersebut masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan atas berlanjut ke dalam paru-paru, kemudian menyebar kebagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah, sistem limfa, saluran pernafasan atau menyebar langsung ke bagian tubuh lainnya.
Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh karena pada saat penderita batuk atau bersin, maka droplet (percikan dahak) yang mengandung bakteri menyebarkan ke udara. Bakteri di udara dapat bertahan melayang di untuk waktu yang lama sehingga memungkinkan dihirup oleh orang sehat melalui jalan nafas dan selanjutnya berkembang biak di paru-paru atau mati dengan sendirinya karena sinar matahari langsung.
Daya penularan ditentukan oleh banyaknya bakteri yang dikeluarkan pada saat batuk/bersin. Makin tinggi derajat positif (gradasi BTA), makin menular bakteri tersebut. Orang yang telah tertular tidak akan serta merta menunjukkan gejala-gejala klinis yang khas. Gejala-gejala klinis baru timbul bila daya tahan tubuh penderita semakin melemah.
Perkembangan infeksi tuberkulosis paru menjadi penyakit tuberkulosis paru dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain keadaan sosial ekonomi masyarakat (seperti kemiskinan, kekurangan gizi, rendahnya latar belakang Pendidikan, keadaan lingkungan tidak sehat, umur dan faktor genetik, daya tahan tubuh yang rendah, kepadatan penduduk dan infeksi HIV/AIDS.
Sebagian besar orang (80-90%) yang terinfeksi belum tentu menjadi sakit tuberkulosis paru. Untuk sementara waktu bakteri yang ada dalam tubuh mereka bisa berada dalam keadaan dormant (tidur) dan keberadaan bakteri dormant ini dapat diketahui hanya dengan tes tuberkulin.
Apabila telah menjadi sakit disebut dengan penderita tuberkulosis paru, biasanya dalam waktu paling cepat sekitar 3-6 bulan setelah terinfeksi dan bagi yang tidak menjadi sakit tetap berisiko untuk menderita tuberkulosis paru sepanjang sisa hidupnya.
Memutus mata rantai transmisi bakteri melalui perilaku pencegahan penularan dan pencegahan kekambuhan menjadi tujuan utama dari penanganan TB selain tujuan pengobatan untuk penyembuhan.
Perilaku pencegahan penularan TB dilakukan untuk menurunkan angka penularan penyakit TB terhadap orang-orang di lingkungan tempat tinggal penderita, terutama pada tingkat keluarga.
Anggota keluarga merupakan subjek yang sangat mudah ditulari karena tinggal bersama dengan penderita terutama pada kondisi lingkungan padat dan tempat tinggal yang tidak sesuai dengan syarat kesehatan.
Perilaku pencegahan penularan yang dilakukan antara lain:
Bagi penderita
- Menerapkan etiket batuk yang benar dengan menutup mulut dengan siku, tisu, atau sapu tangan. Jika batuk menutup mulut dengan tangan segera mencuci tangan.
- Menggunakan masker baik di dalam maupun di luar rumah.
- Membuang dahak di wadah yang tertutup atau yang telah diberi desinfektan (lisol, detergen) atau membakar dahak di tempat pembuangan.
- Minum obat anti tuberculosis (OAT) secara teratur.
- Mengkonsumsi makanan yang beragam dan sehat.
- Beraktifitas fisik setiap hari
Bagi anggota keluarga
- Jika menangani wadah dahak penderita, gunakan sarung tangan plastik, bersihkan wadah dengan air mengalir dan di tempat mengalir seperti lubang WC, wastafel atau saluran pembuangan lainnya. Setelah itu cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
- Sebagai pengawas penderita dalam konsumsi obat anti Tuberkulosis sehingga penderita mengkonsumsi obat secara teratur.
- Memastikan sanitasi lingkungan yang baik dengan menjaga kebersihan baik di dalam maupun di luar rumah.
- Memodifikasi lingkungan dengan memastikan ventilasi yang baik agar terjadi pergantian udara dalam rumah dengan cara membuka jendela setiap hari. Syarat ventilasi yang baik minimal 10% dari luas lantai, 5% ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) dan 5% ventilasi permanen (tetap).
- Memastikan seluruh bagian rumah terkena sinar matahari secara langsung dengan membuka pintu/jendela atau menggunakan genteng kaca/atap transparan.
- Menjemur kasur dan bantal penderita setiap hari.
Materi ini telah disampaikan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dialksanakan oleh penulis pada dilakukan pada 13 Januari 2018.
Komentar