Sholat Tarawih, Apakah Perlu Diqadha Jika Terlewat? Ini Penjelasannya

Edukasi723 Dilihat

hashtagnews.id – Sholat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan setiap malam sepanjang bulan Ramadhan.

Meskipun termasuk ibadah sunnah, banyak umat Muslim yang berusaha untuk melaksanakannya dengan penuh keikhlasan.

Namun, dalam beberapa kondisi tertentu, ada kalanya seseorang tidak dapat melaksanakan sholat tarawih karena berbagai alasan.

Lantas, jika seseorang terlewat untuk melaksanakan sholat tarawih, apakah ia perlu mengqadhanya?

Pertanyaan ini sering kali muncul di kalangan umat Muslim, khususnya di bulan Ramadhan.

Mengqadha Sholat Tarawih: Apakah Diperlukan?

Mengganti sholat yang terlewat atau ditinggalkan, yang dikenal dengan istilah qadha, merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Pada umumnya, para ulama sepakat bahwa mengganti sholat yang terlewat, terutama sholat fardhu, adalah wajib dilakukan.

Baca juga:  Siberkreasi Gelar Diskusi Online Bertajuk "Komentarmu Harimaumu"

Namun, untuk sholat sunnah seperti tarawih, hukum mengqadhanya berbeda.

Meskipun sholat tarawih sangat dianjurkan, sholat sunnah yang satu ini tidak diwajibkan untuk diqadha jika ditinggalkan.

Hal ini berbeda dengan sholat fardhu yang harus segera diganti jika terlewat.

Meski demikian, bagi umat Muslim yang ingin tetap mendapatkan pahala dari ibadah tarawih meskipun sudah terlewat, disunahkan untuk mengqadhanya.

Sebagaimana dijelaskan oleh NU Online, sholat tarawih termasuk dalam kategori An-Naflul Muaqqat, yaitu sholat sunnah yang memiliki waktu tertentu untuk dilaksanakan.

Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, apabila seseorang tertidur atau lupa melaksanakan sholat, maka ia disunnahkan untuk mengerjakan sholat tersebut ketika ia ingat. Hal ini juga berlaku pada sholat sunnah tarawih.

Baca juga:  Siberkreasi dan Kominfo Gelar Diskusi Online

Pendapat Ulama tentang Qadha Sholat Tarawih

Mengacu pada pendapat ulama besar, khususnya dalam mazhab Syafi’i, hukum mengqadha sholat tarawih adalah sunnah.

Imam Nawawi, salah seorang ulama besar mazhab Syafi’i, menyatakan bahwa jika seseorang tidak sempat mengerjakan sholat tarawih, maka disunnahkan untuk mengqadhanya.

Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan umatnya untuk mengqadha sholat sunnah jika terlewatkan.

Waktu Mengqadha Sholat Tarawih

Tidak ada batasan waktu tertentu untuk mengqadha sholat tarawih. Artinya, pelaksanaan qadha bisa dilakukan kapan saja setelah Ramadhan berakhir.

Meski begitu, sangat dianjurkan untuk segera mengqadha sholat tarawih yang tertinggal agar kebaikan dapat tercapai lebih cepat.

Baca juga:  Puskesmas Barombong Gelar Pengabdian Masyarakat

Tata cara pelaksanaan qadha sholat tarawih juga sama dengan sholat tarawih yang dilakukan pada malam-malam Ramadhan.

Untuk niatnya, seseorang dapat mengucapkan: Ushalli sunnata rak’ataini minat Tarawihi qadha’an lillahi ta’ala (Saya niat sholat sunah dua rakaat dari tarawih secara qadha karena Allah SWT).

Demikianlah penjelasan mengenai hukum qadha sholat tarawih.

Semoga bermanfaat dan dapat menambah pemahaman umat Muslim dalam menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan. (Wdy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *