Produk Andalan, Hilirisasi Industri LimOIL di Luwu Timur Dapat Dukungan Gubernur Sulsel

Industri2307 Dilihat

PALOPO – Komitmen Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan dalam mendorong hilirisasi industri lokal kembali ditunjukkan melalui dukungan terhadap produk minyak goreng sawit LimOIL yang dikembangkan di Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur.

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, memberikan respon positif dan dukungan langsung terhadap pengembangan LimOIL dalam pertemuan yang berlangsung di Kota Palopo, Sabtu (17/5/25).

Pertemuan tersebut juga dihadiri Bupati Luwu Utara, Andi Rahim, dan Penjabat Walikota Palopo, Firmanza, serta pelaku usaha LimOIL, Muh. Rosyidik.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Andi Sudirman menyampaikan apresiasinya atas inisiatif industri hilir seperti LimOIL yang dinilai mampu memberikan nilai tambah ekonomi, membuka lapangan kerja, serta memperkuat ketahanan pangan daerah.

Baca juga:  Perusahaan Ini Serap Puluhan Tenaga Kerja Lokal di Kolaka Utara

Menurutnya, Ini bentuk nyata inovasi daerah yang patut diapresiasi. Pemerintah provinsi tentu akan memberikan dukungan sesuai kapasitas, karena ini sejalan dengan program strategis kita dalam mendorong hilirisasi industri dan kemandirian pangan.

Rosyidik, pemilik LimOIL, turut menyampaikan rasa terima kasih atas atensi dan respon positif dari Pemerintah Provinsi Sulsel.

Menurutnya, dukungan ini menjadi semangat baru bagi pengembangan LimOIL agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

“Kami berterima kasih atas perhatian langsung Bapak Gubernur. Ini bukan hanya dukungan moral, tetapi juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak. Kami siap menjadikan LimOIL sebagai produk andalan yang membanggakan Sulawesi Selatan,” tutur Rosyidik.

LimOIL merupakan produk minyak goreng sawit yang diproduksi dari hasil pertanian lokal, dengan proses produksi yang telah memenuhi standar kesehatan pangan. Sejak dirintis, LimOIL mendapat sambutan positif dari masyarakat dan tengah menjajaki ekspansi distribusi di wilayah Sulawesi Selatan.

Baca juga:  Jadi Panelis di COP Dubai, PT Vale Tegaskan Komitmen Perusahaan Rendah Karbon Terdepan di Dunia

Pertemuan di Palopo ini menjadi titik terang bagi penguatan sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha lokal dalam rangka meningkatkan ekonomi daerah melalui sektor hilir pertanian.

Diketahui, PT IASI sudah beroperasi dari Desember 2021 untuk jual beli buah sawit. Sementara untuk refinery minyak goreng dimulai 2022, proses pembangun dan perakitan mesin sampai sekarang.

Buah sawit andalan yang diolah PT IASI berasal dari kebun petani lokal Luwu Timur. Adapun minyak goreng yang diproduksi rata-rata sekitar 3.000 kilogram per hari dan per bulan sekitar 75.000 kilogram.

PT IASI mengklaim harga minyak goreng yang dipasarkan lebih terngkau dari minyak goreng yang hari ini beredar dipasaran. (*)