Ritual Mappacekke Wanua Warnai Perayaan Hari Jadi Kabupaten Luwu ke-66

Daerah7757 Dilihat

hashtagnews.id – Memperingati Hari Jadi Kabupaten Luwu yang ke-66, Pemerintah Kabupaten Luwu melalui Dinas Pariwisata menggelar ritual budaya “Mappacekke Wanua” pada Rabu (2/7/2025) di Baruga Arung Senga, Kecamatan Belopa.

Acara adat yang sarat makna ini menjadi bagian penting dalam rangkaian peringatan, sekaligus menguatkan nilai-nilai persatuan dan kesejahteraan di tengah masyarakat.

Pagi itu, sejak pukul 08.00 Wita, jajaran pemerintah daerah yang dipimpin langsung oleh Bupati Luwu H. Patahudding, S.Ag, Wakil Bupati Muh. Dhevy Bijak Pawindu, SH, Ketua DPRD Ahmad Gazali, SE, serta sejumlah tokoh penting lainnya, tampil mengenakan busana adat khas Luwu. Mereka bersama-sama memulai prosesi dengan mengambil air suci dari Bubung Parani, sebuah sumur khusus yang diyakini sebagai sumber air suci untuk ritual.

Baca juga:  DPRD Luwu Gelar Paripurna, Bupati Serahkan Ranperda APBD 2024 dan RPJMD 2025–2029

Air yang diambil melalui ritual mallekke wae tersebut kemudian diarak dengan sinrangeng lakko usungan adat yang dibawa di atas pangkuan seorang gadis remaja yang belum aqil baliq, melambangkan kesucian.

Prosesi ini diiringi oleh palluru gau, instrumen dan atribut adat, serta para pemuka masyarakat adat setempat.

Mappacekke Wanua secara harfiah bermakna ‘mendinginkan negeri.’ Ritual ini memiliki makna mendalam, yakni untuk meredakan ketegangan dan menghilangkan keretakan dalam kehidupan sosial masyarakat.Dengan demikian, ritual ini berfungsi sebagai sarana rekonsiliasi dan pemulihan keseimbangan (equilibrium) antara seluruh elemen masyarakat, menjaga dan memperkuat ikatan masseddi’ siri’ komitmen persatuan dan kesatuan yang menjadi pondasi harmoni di Tanah Luwu.

Baca juga:  Fakultas Kesehatan dan LPPM IKB KJP, berbagi kebahagiaan di Bulan Ramadhan

Penempatan air suci di atas “Lamming Pulaweng” atau singgasana kehormatan menandai puncak prosesi, sebagai simbol harapan agar suasana damai dan harmonis selalu tercipta. Dengan ritual ini, diharapkan Kabupaten Luwu dapat terus maju dalam suasana penuh kedamaian, kesejahteraan, dan persatuan yang kokoh di tengah keberagaman masyarakatnya.

 

Acara Mappacekke Wanua tidak hanya memperkaya makna perayaan hari jadi Kabupaten Luwu, tetapi juga menegaskan pentingnya pelestarian budaya sebagai pondasi kebersamaan dan stabilitas sosial yang berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *