Peran Mahasiswa dalam Sejarah Indonesia

Kolom7850 Dilihat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “mahasiswa” merujuk pada orang yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, baik di universitas, institut, atau akademi.

Secara umum, mahasiswa adalah individu yang terdaftar sebagai peserta didik di perguruan tinggi, dan mereka diakui sebagai bagian dari komunitas intelektual yang berperan penting dalam masyarakat.

Selain itu, mahasiswa dikenal dengan kemampuannya dalam berpikir kritis dan menelaah masalah, menjadikan mereka agen perubahan yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah bangsa ini.

Sejarah gerakan mahasiswa di Indonesia memang telah mencatatkan banyak peran penting, mulai dari masa penjajahan hingga era reformasi.

Pada masa penjajahan, perjuangan para pemuda, termasuk mahasiswa, sangat menonjol. Salah satu contoh ikonik adalah peran Soekarno dan kawan-kawannya yang aktif dalam gerakan diplomasi dan perlawanan terhadap penjajahan Belanda.

Gerakan ini, meskipun didorong oleh semangat pemuda, memiliki pengaruh besar dalam perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, mahasiswa kembali memainkan peran penting dalam sejarah bangsa. Salah satu momentum paling penting adalah pada era Orde Lama, di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno. Pada periode ini, mahasiswa terlibat dalam gerakan yang menuntut perubahan dalam pemerintahan.

Baca juga:  Baby Spa Optimalkan Tumbuh Kembang Sang Buah Hati Dimasa Pandemi Covid-19

Aksi demonstrasi besar-besaran dilakukan untuk menuntut Reformasi Kebijakan Pemerintahan yang dikenal dengan nama Tritura (Tiga Tuntutan Hati Nurani Rakyat), yang merupakan respons terhadap krisis moneter dan struktur pemerintahan yang dianggap tidak adil dan korup.

Demonstrasi mahasiswa menjadi simbol perlawanan terhadap kebijakan yang dianggap merugikan rakyat dan negara.

Perjuangan mahasiswa tidak berhenti setelah Orde Lama. Pada tahun 1966, setelah jatuhnya rezim Soekarno, Soeharto resmi menjadi Presiden kedua Indonesia, memulai era Orde Baru.

Meskipun masa kepemimpinan Soeharto ditandai dengan pembangunan yang pesat dan stabilitas ekonomi di beberapa sektor, rezim Orde Baru tidak terlepas dari kritik dan penentangan. Mahasiswa kembali memainkan peran penting dalam sejarah Indonesia dengan melancarkan berbagai aksi demonstrasi untuk menuntut reformasi dalam sistem pemerintahan.

Keberanian mahasiswa dalam menuntut hak-hak rakyat dan menentang kebijakan otoriter menjadi salah satu faktor yang mendorong tumbangnya rezim Orde Baru pada tahun 1998.

Tentu saja, kedua catatan sejarah tersebut menunjukkan bahwa gerakan mahasiswa di Indonesia memiliki kekuatan yang nyata dalam membawa perubahan besar dalam politik dan pemerintahan.

Baca juga:  Satu Dekade FKM Angkatan 2012, Tema Dementor: One Decade One Love

Dari peran aktif mahasiswa dalam perjuangan kemerdekaan hingga perlawanan terhadap dua rezim pemerintahan yang berbeda, mahasiswa telah menunjukkan bahwa mereka bukan hanya sebagai pelajar, tetapi juga sebagai agen perubahan yang berani dan kritis.

Namun, jika kita melihat keadaan gerakan mahasiswa saat ini, ada perasaan yang berbeda. Banyak orang merasa bahwa gerakan mahasiswa kini tidak terlalu jelas dan terkadang terkesan tidak terarah.

Tentu saja, hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan zaman hingga kurangnya kesadaran akan pentingnya peran mahasiswa dalam mendorong perubahan sosial dan politik.

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan pola pikir generasi muda, mungkin banyak mahasiswa yang lebih fokus pada pencapaian akademik atau isu-isu lokal, daripada terlibat dalam perjuangan besar yang mengubah arah bangsa.

Meski begitu, penting untuk mengingat bahwa semangat mahasiswa sebagai agen perubahan tetap ada. Tugas kita adalah untuk mengarahkan potensi itu agar tetap relevan dengan tantangan zaman. Aktivisme mahasiswa tidak selalu harus berwujud demonstrasi besar-besaran.

Sebagai contoh, mahasiswa bisa terlibat dalam berbagai bentuk gerakan sosial, mulai dari kampanye lingkungan, gerakan anti-korupsi, hingga upaya meningkatkan kesadaran publik tentang isu-isu penting seperti pendidikan dan kesehatan.

Di era digital ini, mahasiswa juga memiliki kesempatan lebih besar untuk memanfaatkan platform media sosial sebagai sarana untuk menyuarakan pendapat dan menggerakkan perubahan.

Baca juga:  Jurnal Gerakan Gusdurian Edisi Satu Tahun 2023: Robohnya Gereja Kami

Pada akhirnya, meskipun tantangan zaman terus berkembang, semangat dan nalar kritis yang dimiliki mahasiswa tetap menjadi kunci dalam mendorong perubahan di masyarakat.

Sejarah telah membuktikan bahwa gerakan mahasiswa memiliki dampak yang signifikan dalam mengubah kondisi sosial-politik di Indonesia.

Oleh karena itu, di tengah perubahan zaman, kita perlu terus mengingat dan mengapresiasi peran penting mahasiswa dalam menjaga nilai-nilai demokrasi, keadilan, dan kemajuan bangsa.

Dalam konteks ini, mahasiswa tetap memiliki tanggung jawab besar untuk terus berpikir kritis, terlibat dalam diskusi dan aksi yang konstruktif, serta berusaha menciptakan perubahan yang lebih baik bagi masyarakat.

Kekuatan gerakan mahasiswa, meskipun dalam bentuk yang berbeda, tetap dapat memberikan dampak besar dalam membentuk masa depan Indonesia.

Maka dari itu, penting bagi setiap generasi mahasiswa untuk terus menyadari dan mengaktualisasikan peran mereka dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik. (Wahdi laode Sabania)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *