Membidik Masa Depan Siber, Palo Alto Networks Gempur Ancaman AI Lewat Precision AI

Lifestyle41 Dilihat

hashtagnews.id – Gelombang transformasi digital global kini diiringi gelombang ancaman siber yang semakin canggih. Namun, harapan tidak tenggelam dalam bayang-bayang serangan itu.

Palo Alto Networks, raksasa keamanan siber dunia, menjadi mercusuar yang menerangi arah baru pertahanan digital melalui gelaran Ignite on Tour Indonesia 2025, yang dihelat dengan tema futuristik: “Reimagining Cybersecurity with Precision AI™.”

Di forum yang mempertemukan para pakar dan pemimpin keamanan siber dari berbagai belahan dunia ini, terungkap betapa kecerdasan buatan (AI) menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, AI memberi perusahaan kekuatan analitik dan otomatisasi tak tertandingi. Di sisi lain, teknologi ini juga dimanfaatkan oleh para penjahat siber untuk meluncurkan serangan yang lebih cepat, canggih, dan masif.

Presiden Palo Alto Networks, BJ Jenkins, menyebut bahwa dunia kini tengah berada di titik balik (inflection point) yang menentukan. “Ledakan adopsi AI membuka peluang luar biasa untuk transformasi bisnis. Tapi inovasi ini juga memperluas permukaan serangan yang bisa dimanfaatkan oleh para aktor jahat,” ujarnya, Kamis (27/2/2025). Oleh karena itu, lanjut Jenkins, diperlukan pendekatan keamanan baru yang mengandalkan analisis waktu nyata, wawasan berbasis AI, dan platform terpadu yang kuat.

Dalam gelaran ini, Palo Alto Networks memamerkan bagaimana sistem Precision AI™ menjadi senjata utama mereka dalam menghadapi dinamika serangan siber yang terus berubah. Dengan kemampuan memproses 5,47 miliar objek baru dan mengidentifikasi lebih dari 5,41 juta ancaman unik setiap hari, Precision AI menjelma menjadi garda terdepan pertahanan digital masa kini.

Baca juga:  Rekomendasi Wisata Alam Jepang Terbaik Yang Wajib Dikunjungi

Precision AI: Menaklukkan Ancaman dengan Kecerdasan Spesifik

Precision AI bukan sekadar sistem AI biasa. Ia adalah kombinasi dari Machine Learning, Deep Learning, dan AI Generatif yang telah disematkan dalam berbagai produk Palo Alto selama lebih dari satu dekade. Sistem ini tak hanya cerdas, tapi juga “paham medan”. Dengan data historis dan real-time yang terverifikasi, Precision AI mampu memprediksi serta menangkal serangan yang bahkan belum terjadi.

Menjadi semakin unggul, Precision AI menerapkan tiga pilar utama:
1. Data  dengan mengolah lebih dari 7,6 petabyte data dari 85.000 pelanggan di seluruh dunia.
2. Model dengan akurasi tinggi dan teknik gabungan AI untuk menghadirkan deteksi dan respons nyaris sempurna.
3. High-Fidelity Automation otomatisasi berbasis AI yang bisa dipercaya untuk merespons ancaman secara cepat dan presisi.

Baca juga:  Pakai Teknologi AI, Google Maps Hadirkan Tampilan Rute 3D

Tantangan Baru, Strategi Baru

Country Manager Palo Alto Networks untuk Indonesia, Adi Rusli, menegaskan bahwa transformasi digital yang pesat di Tanah Air menuntut cara pandang baru terhadap keamanan siber. “Saat perusahaan berpindah dari solusi keamanan yang terfragmentasi ke platform terintegrasi berbasis AI, mereka akan mendapatkan efisiensi yang lebih tinggi, visibilitas yang lebih tajam, dan hasil keamanan real-time yang jauh lebih optimal,” jelasnya.

Ia pun mengingatkan, dunia sedang berada dalam medan perang siber berbasis AI. Dalam medan ini, yang lambat pasti tumbang. Maka dari itu, menurut Adi, hanya perusahaan yang berani mengadopsi platform cerdas seperti Precision AI yang akan bertahan dan menang.

Baca juga:  Fumigasi Efektif Untuk Memberantas Hama Gudang Penyimpanan Tepung

Dari Ancaman Menjadi Keunggulan Kompetitif

Ignite on Tour Indonesia 2025 bukan hanya soal memamerkan teknologi. Ini adalah panggung untuk menyampaikan pesan kuat: keamanan siber bukan lagi sekadar pelindung, tapi fondasi transformasi digital yang berkelanjutan. Dan Precision AI adalah mata tombak dari fondasi itu.

Ketika dunia semakin kompleks dan serangan semakin tak terduga, hanya pendekatan cerdas berbasis data dan AI yang bisa mengubah ancaman menjadi keunggulan. Palo Alto Networks menunjukkan, di tengah badai digital, mereka tak hanya bertahan mereka memimpin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *