hashtagnews.id – Kemenyan selama ini identik dengan nuansa mistis di Indonesia. Asapnya yang mengepul sering diasosiasikan dengan ritual spiritual atau kepercayaan lokal yang beraroma magis. Namun, di balik citranya yang lekat dengan dunia supranatural, kemenyan ternyata menyimpan peran penting dalam dunia medis dan keagamaan global.
Dalam dunia anestesi dan kedokteran modern, kemenyan justru dimanfaatkan sebagai bahan perekat alami. Fungsinya bukan sekadar tradisional, melainkan ilmiah—kemenyan digunakan untuk meningkatkan daya rekat pita dan perban bedah, serta melindungi luka pascaoperasi. Kandungan getahnya, terutama dari jenis gum benzoin, terbukti efektif dalam mendukung proses penyembuhan luka dengan cara menjaga kestabilan balutan medis.
Tak hanya dunia kesehatan, nilai penting kemenyan juga hadir kuat dalam berbagai tradisi keagamaan lintas negara. Gum benzoin, salah satu jenis kemenyan paling dikenal, menjadi bahan utama dalam dupa gereja yang lazim digunakan di Rusia dan komunitas Kristen Ortodoks Timur. Aroma khas dari pembakaran benzoin dipercaya memperkuat suasana sakral dalam setiap ibadah.
Sementara itu, di India, benzoin turut menjadi elemen penting dalam berbagai upacara pemujaan di kuil-kuil Hindu. Asapnya dipercaya membawa doa lebih dekat kepada dewa-dewa, sekaligus menciptakan atmosfer suci yang mendalam.
Fenomena ini menempatkan kemenyan bukan sekadar sebagai bahan bakar mistik, tetapi juga sebagai penghubung antara ilmu pengetahuan dan spiritualitas. Dari ruang bedah hingga ruang ibadah, kemenyan membuktikan dirinya sebagai unsur alami yang melampaui batas budaya dan zaman. (*/Wdy)