Hashtagnews.id – Baru-baru ini, kita dihebohkan dengan kelakuan seorang anak di Kabupaten Bone, yang mengancam tikam orang tua kandungnya sendiri, hanya karena persoalan sepeleh.
Menurut informasi yang beredar, kejadian itu terjadi pada Senin (26/4/2021). Alasan sang anak berbuat seperti itu, hanya karena tak diberikan uang orang tuanya untuk membeli Chip High Domino.
Unit Sabhara Polsek Tanete Riattang, yang dipimpin oleh Panit I Sabhara Ipda Muhtar Jaya S.H didampingi Ps. Kanit Provos Aiptu Suharto yang mengetahui hal itu, langsung mendatangi lokasi perkelahian antar keluarga di Jl. M.H.Tahmrin, Kota Watampone.
“Baru saja saya terlibat perkelahian dengan adik ipar saya akibat permasalahan dalam keluarga dan memohon kepada kepolisian untuk kami dimediasi,” ujar MM selaku kakak ipar Pelaku.
Ipda Muhtar Jaya S.H menjelaskan bahwa, awalnya inisial ARW meminta uang kepada orang tuanya inisia AR, untuk main Game Hings Domino. Namun tidak diberikan sesuai jumlah permintaan, sehingga AR marah dan mengancam orang tuanya sambil mengucapkan kata-kata yang tidak pantas.
MM yang merupakan menantu AR, dan juga kakak ipar ARW yang tinggal berdekatan rumah, mendengar peristiwa tersebut spontan keluar melindungi mertuanya dan menasehati ARW tidak boleh kasar pada orang tua.
Namun AR banyak bicara, dan menantang sehingga MM memukul wajah AR sebanyak dua kali yang menyebabkan wajah AR memar, dan merasa kesakitan sehingga saat itu terjadi adu jotos diantara keduanya.
“Tidak lama kemudian AR masuk dalam kamarnya dan mengancam ipar dan orang tuanya,” jelasnya.
Sehingga saat itu MM langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Kantor Kepolisian Sektor Tanete Riattang, Polres Bone.
“Keduanya saling memaafkan dan berjanji tidak akan memperpanjang permasalahan tersebut, dan jika dihari kemudian diantaranya ada yang memulai peristiwa serupa, maka dirinya siap diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” tutur Muhtar seperti dikutip dari kabar.id
Namun, pihak kepolisian datang ke TKP melakukan mediasi, menasehati dan mendamaikan kedua belah pihak sehingga keduanya sepakat damai dan tidak melaporkan secara resmi ke pihak kepolisian.
“Kami memediasi mereka, karena mereka keluarga apalagi Di bulan suci ramadhan ini, jangan menganggu ķeamanan dan kenyamanan bersama,” tutup Muhtar. (Ais)








