Luwu Utara – Banjir yang melanda Kecamatan Malangke dan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara beberapa tahun terakhir telah berdampak luas pada berbagai sektor kehidupan masyarakat, terutama pada sektor pertanian dalam arti luas dan aksesibilitas transportasi.
Masyarakat Malangke yang mayoritas sumber penghidupannya dari sektor pertanian mengalami penurunan produktifatas yang sangat siknifikan akibat banjir yang terus melanda daerah yang dikenal dengan berbagai komoditi pertanian unggulan di Kabupaten Luwu Utara.
Karena banjir Malangke sudah bersifat darurat, upaya pemerintah Kabupaten Luwu Utara dibawa Kepemimpinan Andi Rahim sebagai Bupati dengan mengajak pengusaha untuk berkonstribusi dalam penanganan banjir tersebut patut diapresiasi.
Direktur Macca Indonesia Foundation (MIND) Haeril Al Fajri turut mengapresiasi hal tersebut.
“Kita perlu mengapresiasi langkah kolaborasi Bupati dalam penanganan banjir Malangke, ditengah kondisi keuangan daerah yang dikabarkan devisit dan efesiensi anggaran diberbagai sektor,” ungkapnya. Selasa (8/4).
Selain itu Haeril juga menyampaikan bahwa kolaborasi memang penting dalam pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat disebuah daerah.
“Saya pikir jika pemerintah daerah mengaplikasikan konsep kolaborasi Hexahelix dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat maka banyak hal yang bisa dilakukan tanpa harus menggunakan APBD,” tutupnya
Masyarakat Malangke memiliki harapan besar langkah penanganan banjir di Malangke dapat dilakukan secara permanen. (Wdy)