Bentrok Antarwarga Pecah di Bua, Dipicu Dugaan Aksi Arogan Oknum Polisi

Kab. Luwu518 Dilihat

hashtagnews.id – Dua kelompok warga dari Desa Padang Kalua dan Desa Tanah Rigella, Kecamatan Bua, terlibat bentrokan sengit pada Minggu (12/10) dini hari.

Aksi saling serang menggunakan batu dan senjata tajam ini, menurut keterangan aparat, berawal dari kasus penganiayaan remaja yang kemudian diperparah oleh dugaan tindakan arogan seorang oknum polisi.

Kasi Humas Polres Luwu, Iptu Yacobu menjelaskan konflik bermula dari dugaan penganiayaan terhadap seorang pelajar bernama Lutfi (16), warga Desa Tanah Rigella, pada Sabtu (11/10) malam sekitar pukul 20.00 Wita di sekitar Desa Padang Kalua.

Mengetahui putranya menjadi korban, Bripka R, ayah korban yang diketahui merupakan anggota Satuan Sabhara Polres Palopo dan berdomisili di Tanah Rigella, langsung mendatangi lokasi kejadian untuk mencari terduga pelaku.

Baca juga:  Polisi Palopo Dituding Lamban Tangkap Pelaku Pelecehan dan Pencurian, HIKMALUTRA Desak Kapolres Mundur!

“Saat mendatangi sekelompok pemuda di sebuah warung, Bripka R menanyakan siapa pelaku penganiayaan terhadap anaknya. Karena tidak mendapat jawaban, ia diduga melakukan pemukulan terhadap seorang pemuda berinisial E (19), warga Padang Kalua,” terang Iptu Yacobus.

Aksi pemukulan oleh oknum polisi Bripka R itu sontak memantik kemarahan warga Desa Padang Kalua.

Kepala Desa Padang Kalua, Umi, membenarkan insiden pemukulan yang ia sebut dilakukan karena Bripka R menduga korban (E) telah menganiaya anaknya.

Massa Padang Kalua sempat mengepung lokasi dan nyaris menghakimi Bripka R, sebelum akhirnya oknum polisi tersebut berhasil diamankan.

Ketegangan makin memuncak. Sekitar pukul 23.55 Wita, puluhan pemuda dari Desa Tanah Rigella dikabarkan datang ke Desa Padang Kalua dan melancarkan serangan balasan, melempari rumah-rumah warga, termasuk kediaman Kepala Desa Padang Kalua.

Baca juga:  Ramadhan 2025, Pengurus TP PKK Luwu  Berbagi di Suli dan Suli Barat

Warga Padang Kalua pun membalas serangan tersebut, menyebabkan terjadi aksi saling lempar batu yang masif.

Bentrokan berlangsung sengit, bahkan menyebabkan kaca depan mobil patroli polisi yang tiba di lokasi pecah akibat lemparan batu.

Situasi darurat ini juga memakan korban salah sasaran. Sekitar pukul 00.20 Wita, Muh. Antas (16), seorang remaja dari Desa Barowa yang kebetulan melintas, terpaksa meninggalkan sepeda motor Yamaha Mio M3 miliknya demi menyelamatkan diri.

Nahas, kendaraan tersebut justru dibakar warga karena dikira milik kelompok penyerang. Sejumlah warga juga dilaporkan mengalami luka-luka akibat insiden saling lempar.

Arus lalu lintas di jalan poros Palopo–Makassar dilaporkan lumpuh total, menambah kekacauan di tengah malam mencekam tersebut.

Baca juga:  Nahas Anak 11 Tahun di Luwu Disetubuhi 5 Orang Tetangganya

Gabungan personel Polres Luwu, dipimpin Kasat Reskrim AKP Jody Dharma, baru tiba di lokasi sekitar pukul 00.55 Wita dan membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk membubarkan massa.

“Situasi terakhir sudah kondusif. Personel Polres Luwu dan TNI tetap disiagakan untuk mencegah bentrokan susulan,” ujar Iptu Yacobus.

Sementara itu, warga Desa Padang Kalua berencana membawa kasus dugaan pemukulan oleh Bripka R ke ranah hukum dengan melaporkannya ke Propam Polres Palopo.

Polisi kini masih mendalami penyelidikan untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam aksi anarkis tersebut. (*/Wdy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *