Penulis Irmayanti , S.ST., M.Keb
Pengertian
- Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigendan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi inimaka oksigen dibawa dari paruparu ke jaringan-jaringan.
- Hemoglobin (Hb) merupakan porfirin besi yang terikat pada protein globin. Protein terkonyungasi inimampu berikatan secara reversible dengan O2 danbertindak sebagai transpor O2 dalam darah.
- Anemia adalah kelainan transportasi oksigen akibatdefisiensi sintesis hemoglobin.
Sel darah merah dalam darah arteri sistemik mengangkut oksigen dari paru ke jaringan dan kembali dalam darah vena dengan membawa karbondioksida ke paru. Sel darah merah memiliki suatu protein yang berperan penting dalam mengikat serta membawa oksigendan karbondioksida.
Protein tersebut adalah hemoglobin. Seiring molekul hemoglobin mengangkut dan melepas oksigen, setiap rantai globin pada molekul hemoglobin tersebut bergerak mendekati satu samalain.
Anemia paling sering ditemukan pada kehamilandan mengenai hamper 25% dari semua kehamilan. Anemia dapat menyebabkan bayi lahir dengan beratbadan rendah dan kelahiran premature.
Defisiensi zat besi bisa disebabkan oleh beberapahal yaitu kehilangan darah kronik melalui uterus, saluran cerna (ulkus peptikum, varises esophagus, gastrektomi parsial, mengkonsumsi aspirin, karsinomalambung, caecum, kolon, atau rectum, cacingtambang), dan penyebab lainnya yang jarang terjadi(hematuria, hemoglobinuria, hemosiderosis paru, perdarahan yang ditimbulkan sendiri).
Penyebablainnya adalah kebutuhan zat besi meningkat padaprematuritas, pertumbuhan, kehamilan dan terapieritropoietin. Selain itu, malabsoprsi dan kurangmengkonsumsi makanan mengandung zat besi jugaberperan dalam terjadinya defisiensi zat besi.
Etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilanyaitu: hipervolemia yang menyebabkan terjadinyapengenceran darah, pertambahan volume plasma yang tidak sebanding dengan pertambahan darah, kurangkonsumsi zat besi yang terdapat pada makanan, kebutuhan zat besi yang meningkat saat kehamilan, dan gangguan pencernaan serta absorpsi dari zat besi.
Faktor risiko yang berperan dalam meningkatkanterjadinya anemia defisiensi zat besi pada kehamilanmenurut Susiloningsih (2012), antara lain:
- Umur ibu 35 tahun
- Perdarahan akut
- Pendidikan rendah
- Pekerja berat
- Konsumsi tablet tambah darah
Anemia pada kehamilan berkaitan dnegankehamilan itu sendiri yang mengakinatkan simpananzat besi dalam tubuh akan mengalami deplesi karenadipakai untuk memproduksi sel darah merah janin.
Banyak wanita memasuki masa kehamilannya sudahdengan kekurangan simpanan zat besi yang terjadikarena makanan yang kurang mengandung zat besi, karena kehilangan darah yang banyak selamamenstruasi atau karena program penurunan berat badanyang salah (Lockhart A. d., 2014).
Trimester pertama volume darah mulai meningkat, pada minggu ke-12 volume akan bertambah sebesar 15 persen.
Trimester kedua akan terjadi pertambahan volume darah yang sangat cepat dan akan melambat selama trimester ketiga lalu mendatar selama beberapa minggu terakhir kehamilan.
Setelah 32 sampai 34 minggu kehamilan, peningkatan volume darah sekitar 40-45 persen. Penyebab utama anemia pada kehamilan adalah ekspansi volume plasma.
Volume plasma yang terekspansi akan menurunkan kadar hemoglobin, hematokrit, dan hitung eritrosit. Namun, jumlah absolut hemoglobin atau seldarah merah dalam sirkulasi tidak menurun.
Kegiatan ini dilakukan PKM Anemia Bagi IbuHamil dilakukan pada tanggal 11 Desember 2020 secara offline dan menggunakan protap kesehatan.
Komentar