MAROS, hashtagnews.id – Munculnya aliran sesat bernama “Pangisenganna Tarekat Anak Loloa” di Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, telah menggegerkan masyarakat setempat.
Aliran yang dipimpin oleh Petta Bau (56), seorang pria asal Kabupaten Gowa, berhasil menarik perhatian publik setelah diketahui memiliki sekitar 50 orang pengikut.
Aliran ini mengajarkan konsep 11 rukun Islam yang berbeda dengan ajaran yang selama ini diyakini umat Muslim pada umumnya.
Yang lebih mencemaskan, Petta Bau juga mengajak para pengikutnya untuk melaksanakan ibadah haji di Gunung Bawakaraeng, menggantikan ibadah haji yang seharusnya dilakukan di Makkah, Arab Saudi.
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Tompobulu, Danial, menjelaskan bahwa ajaran ini pertama kali terungkap setelah pihaknya menerima laporan tentang penjualan benda pusaka yang mencurigakan di daerah tersebut.
Setelah dilakukan penyelidikan, ditemukan bahwa penjualan benda tersebut terkait dengan ajaran yang disebarkan oleh Petta Bau.
Danial menegaskan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat.
“Kami telah melakukan berbagai upaya pencegahan agar pemahaman aliran ini tidak menyebar lebih jauh. Bahkan, kami beberapa kali menginap di rumah warga di daerah Bontosomba untuk memberikan penjelasan tentang kesalahan ajaran yang disebarkan oleh Petta Bau,” ujarnya. Dilansir dari matamaros.com
Selain itu, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Maros bekerja sama dengan pihak kepolisian telah memanggil Petta Bau untuk memberikan teguran keras agar tidak lagi menyebarkan ajarannya kepada masyarakat.
Pemerintah setempat terus berupaya mencegah penyebaran aliran sesat ini yang dapat membahayakan keutuhan pemahaman agama yang benar. (*/Wdy)