Alami Tindak Kekerasan, Aktivis Mahasiswa Laporkan Pacar!

Makassar7552 Dilihat

MAKASSAR, hashtagnews.id – Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Muhammad Rafii melaporkan kekasihnya, yang berinisial WA, atas dugaan tindak kekerasan.

Laporan tersebut disampaikan Rafii ke Polrestabes Makassar pada Selasa, 25 Februari 2025, sekitar pukul 14.36 Wita.

Dalam Laporan Polisi Nomor: LP/B/334/II/2025/SPKT/POLRESTABES MAKASSAR/POLDA SULAWESI SELATAN, Rafii, pria kelahiran Palopo, 1 Agustus 1989, mengungkapkan bahwa kekerasan tersebut terjadi di Jalan Boulevard, Kecamatan Panakkukang, Makassar.

Menurutnya, peristiwa penganiayaan itu terjadi pada pagi hari, tepatnya pukul 05.30 Wita, saat dirinya berada di Cafe Zone.

Rafii menjelaskan bahwa insiden itu berawal dari perselisihan antara dirinya dan WA terkait penguncian akun email miliknya.

Ketika WA berhasil membuka akun tersebut, Rafii mengungkapkan bahwa uang miliknya telah ditransfer oleh WA ke rekeningnya.

Baca juga:  Hotel Whizprime Hasanuddin Berbagi Takjil Kepada Warga

Ketegangan ini kemudian memicu cekcok di antara keduanya, yang berujung pada tindakan penganiayaan oleh WA.

Akibat penganiayaan tersebut, Rafii mengalami sejumlah luka, termasuk gigitan di tangan kiri, pundak kiri dan kanan, serta di bawah ketiak sebelah kiri.

Selain itu, ia juga menderita luka tusukan pulpen di punggung dan pinggang sebelah kiri.

Rafii juga mengonfirmasi bahwa dirinya telah menjalani visum di Rumah Sakit Bhayangkara setelah melapor ke polisi.

Dalam keterangannya, Rafii mengungkapkan bahwa penganiayaan tersebut bukanlah yang pertama kalinya.

Ia menyatakan bahwa peristiwa tersebut merupakan yang ketiga kalinya terjadi dalam hubungan mereka.

Rafii bahkan mengungkapkan bahwa sebelumnya kepalanya pernah dipukul dengan menggunakan botol oleh WA.

“Iya, saya sudah melapor ke Polrestabes Makassar, tadi sekitar pukul 14.36. Saya juga sudah visum di RS Bhayangkara,” ujar Rafii, dilansir dari Beritakotamakassar.com

Baca juga:  Amankan Aset, Pemkot Makassar Tarik 70 Kendaraan SKPD

Ia juga menambahkan bahwa insiden penganiayaan itu dimulai ketika ponselnya secara tiba-tiba terkunci melalui akun emailnya.

“Jadi awalnya ponselku tiba-tiba terkunci. Ternyata terkunci dari gmail. Memang ponsel itu nyambung sama emailnya. Jadi tidak bisa saya buka. Padahal waktu itu saya sedang memenuhi panggilan Polrestabes untuk klarifikasi terkait suatu laporan,” jelas Rafii.

Rafii dan WA sudah menjalin hubungan selama lebih dari satu tahun, dan insiden penganiayaan ini menjadi titik puncak ketegangan dalam hubungan mereka.

Kini, Rafii berharap kasus ini dapat diproses secara hukum untuk memberikan keadilan bagi dirinya. (*/Wdy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *