Hashtagnews.id – Stunting yang biasa dikenal dengan istilah kerdil/pendek merupakan kondisi dimana balita memiliki tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, riwayat kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi.
Penulis: 1. Ns. Sugiyanto, S.Kep.,M.Kep. 2. Ns. Maryam Suaib, S.Kep.,M.Kes. 3. Ns. Bestfy Anitasari, S.Kep.,M.Kep., Sp.Kep.Mat.
Stunting apabila tidak ditangani dengan baik akan berdampak pada masa depan pada balita tersebut seperti gangguan dalam perkembangan fisik dan kognitif. Oleh karena itu berbagai upaya dan kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan angka stunting, salah satunya dengan pelibatan stakeholder dalam penanggulangan stunting, sehingga diharapkan target pemerintah untuk menurunkan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen dapat terwujud.
Menindaklanjuti arahan dan target pemerintah tersebut, maka Dosen dan mahasiswa program studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kesehatan, Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada bersama-sama mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) tentang Stunting dengan tema “Cegah Stunting Itu Penting pada Balita”.
Kegiatan PKM ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Mei 2023 di Kelurahan Maroangi bekerja sama dengan petugas kesehatan, bidan pustu dan kader posyandu.
Ketua pelaksana PKM, Ns. Sugiyanto, S.Kep.,M.Kep. menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat, khususnya ibu hamil dan ibu-ibu yang memiliki balita tentang bagaimana cara pencegahan stunting melalui penyuluhan.
Selain penyuluhan juga dilakukan pemeriksaan kesehatan tumbuh kembang pada balita oleh Ns. Maryam Suaib, S.Kep.,M.Kes., untuk mendeteksi dini kasus stunting. Sedangkan pada ibu-ibu hamil dilakukan pemeriksaan kehamilan oleh Ns. Bestfy Anitasari, S.Kep.,M.Kep., Sp.Kep.Mat. dengan melibatkan mahasiswa Profesi Ners.
Dalam penyuluhannya Ns. Sugiyanto, S.Kep.,M.Kep. menjelaskan ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menangulangi masalah stunting diantaranya adalah:
1. Memperbaiki pola konsumsi gizi pada masa kehamilan dan pada anak balita,
2. Memperbaiki pola asuh dalam menjaga kesehatan anak balita dan selama masa kehamilan,
3. Memperbaiki kebiasaan hygiene pribadi, keluarga dan lingkungan,
Apabila ketiga langkah tersebut dilaksanakan dengan seksama maka kami berharap tidak ada lagi kasus stunting di kelurahan Maroangin, sehingga target pemerintah untuk menurunkan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen dapat terwujud.
Komentar