hashtagnews.id – Seorang pria bernama Vicky Pratama Mangosa (31) ditemukan tewas di dalam area menara telekomunikasi Indosat PT Sarana Menara Nusantara Tbk, Jalan Poros Pepabri, Kelurahan Buntu Datu, Kecamatan Bara, Kota Palopo, pada Minggu, 13 Juli 2025, sekitar pukul 16.40 WITA.
Korban diduga kuat melakukan bunuh diri dengan melompat dari ketinggian.
Vicky Pratama Mangosa, kelahiran Gorontalo, 25 April 1993, beralamat di Batu Walenrang, Kelurahan Mancani, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, diketahui tidak memiliki pekerjaan.
Ia ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan, mengalami patah tulang pada kedua lengan atas, kedua paha, pipi sebelah kanan, serta luka sobek pada pinggang sebelah kiri.
Menurut kesaksian H. Baktiar (80), warga setempat, sekitar pukul 16.00 WITA, ia sempat melihat seseorang memanjat menara.
“Saya kira itu karyawan Indosat,” ujarnya.
Namun, saat hendak menunaikan sholat Asar, H. Baktiar mendengar bunyi seperti ledakan dari arah menara.
Ia bergegas mendekat untuk memastikan dan terkejut menemukan seseorang tergeletak di dalam area menara.
Saksi lain, Steven (40), juga mendengar suara ledakan serupa saat sedang bekerja, dan kemudian melihat korban sudah tergeletak di lokasi.
Sekitar pukul 17.00 WITA, jasad korban dibawa ke RS Sawerigading Palopo untuk proses identifikasi oleh Tim Inafis Polres Palopo.
Ibu korban, Suriyati Batena, mengungkapkan Vicky Pratama Mangosa memiliki riwayat penyakit kelainan jiwa dan sudah direncanakan untuk dibawa ke RS Batara Guru di Kabupaten Luwu pada siang hari sebelum kejadian.
“Pukul 12.00 Wita korban masih makan siang, dan rencana selesai makan siang korban akan dibawa ke rumah sakit Batara Guru,” jelas Suriyati.
Namun, saat hendak dibawa, korban sudah tidak ada di rumah.
Diduga, Vicky Pratama Mangosa masuk ke area menara melalui pintu yang tidak terkunci.
Kasi Humas Polres Palopo, Kompol Supriadi Saat dikonfimasi hashtagnews.id mengungkapkan pria tersebut mengalami depresi berat.
“Berdasarkan hasil interogasi terhadap keluarga, disimpulkan bahwa korban mengalami depresi berat.” Ungkapnya
“Rencana dibawa berobat ke RS Batara Guru, tempat ia sebelumnya pernah dirawat dengan diagnosa gangguan mental, kemungkinan menjadi pemicu korban meninggalkan rumah dan melakukan tindakan bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari menara.” Imbuhnya
Pada pukul 18.57 WITA, jenazah korban dibawa ke Siwa, Kabupaten Wajo, untuk dimakamkan oleh pihak keluarga. Keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan telah membuat surat pernyataan penolakan. (Wdy)