Rupiah Melemah di Awal Perdagangan, Pasar Waspadai Ancaman Tarif Trump

Ekobis894 Dilihat

hashtagnews.id – Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Rabu (9/7/2025). Mengacu pada data Refinitiv, rupiah terkoreksi 0,28% ke posisi Rp16.245 per dolar AS pada awal sesi perdagangan.

Pelemahan rupiah terjadi di tengah penguatan tipis indeks dolar AS (DXY) sebesar 0,05% ke level 97,56 pada pukul 09.00 WIB. Pergerakan mata uang Garuda ini berbalik arah dari hari sebelumnya, di mana rupiah sempat menguat 0,15% dan ditutup di level Rp16.200 per dolar AS pada Selasa (8/7/2025).

Sentimen pasar saat ini masih dibayangi oleh ketegangan dagang global, khususnya setelah langkah terbaru Presiden AS Donald Trump yang mengirimkan surat resmi kepada sejumlah negara mitra dagang. Dalam surat tersebut, Trump memperingatkan bahwa negara-negara tersebut berisiko dikenai tarif impor yang lebih tinggi dalam waktu dekat, apabila kesepakatan perdagangan tidak segera dicapai.

Baca juga:  Ini Kriteria dan Syarat untuk Dapat BLT BBM Rp 600.000

Kendati demikian, tekanan eksternal tersebut dinilai tidak sepenuhnya membebani rupiah. Ekonom Senior Sucor Sekuritas, Ahmad Mikail Zaini, menyatakan bahwa mata uang nasional masih memiliki peluang menguat dalam jangka menengah. Ia menyebut kombinasi pelemahan dolar AS, meningkatnya imbal hasil obligasi AS (US Treasury), serta kondisi ekonomi domestik yang stabil sebagai faktor pendukung penguatan rupiah.

 

Mikail memperkirakan, hingga akhir 2025, nilai tukar rupiah berpotensi menguat hingga ke level Rp15.500 per dolar AS, selama stabilitas ekonomi nasional terjaga dan ketegangan eksternal mereda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *