Makassar – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Zudan Arif Fakrullah memyebut kunci suksesnya pilkada ada pada partisipasi masyrakat.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam menjaga stabilitas selama Pilkada 2024.
Ia juga menekankan pentingnya penerapan cooling system sebagai langkah untuk meredam ketegangan politik menjelang hari pencoblosan. Pernyataan ini disampaikannya dalam acara Sosialisasi Pilkada Damai yang digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Hotel Claro Makassar, Kamis (24/10).
Menurut Prof. Zudan, cooling system berperan sebagai mekanisme “penyejuk” untuk menjaga keharmonisan sosial di tengah dinamika politik. “Pilkada hanya berlangsung sehari pada 27 November, namun kita akan kembali menjalani kehidupan biasa setelah itu. Oleh karena itu, cooling system diperlukan untuk menjaga suasana tetap kondusif,” jelasnya.
Prof. Zudan mengapresiasi FKUB atas inisiatifnya dalam menjaga kerukunan dan mendorong agar semua pengurus FKUB di berbagai tingkatan termasuk di kampus dan kabupaten terus mempromosikan cooling system sebagai cara meredam potensi konflik.
Lebih lanjut, Prof. Zudan menjelaskan bahwa cooling system dapat diwujudkan melalui tiga kegiatan utama yang diminati masyarakat: penguatan spiritualitas keagamaan, seni budaya, dan olahraga.
“Ada olah pikir dengan kegiatan keagamaan untuk memperkuat spiritualitas, olah rasa melalui seni seperti menyanyi dan melukis, serta olah fisik melalui olahraga,” paparnya.
Dengan cara ini, masyarakat dapat tetap aktif terlibat dalam kegiatan yang mendukung kedamaian tanpa terseret dalam ketegangan politik.
Ia mengungkapkan pentingnya sikap moderat dalam berpolitik. “Pilkada akan menghasilkan pemenang dan yang lain kalah, itu hal biasa dalam demokrasi. Kita belajar dari pengalaman Pilpres sebelumnya, di mana rivalitas bisa berakhir dengan kerja sama, seperti Cak Imin yang kini sudah menjadi Menko,” ujarnya.
Prof. Zudan juga mengingatkan masyarakat agar tidak terlalu terbawa suasana dalam persaingan politik. “Di bawah, masyarakat masih berhadapan, sementara yang di Jakarta sudah bekerja bersama. Berpolitiklah sewajarnya, namun jagalah persaudaraan selamanya,” tambahnya.
Ketua FKUB Sulsel, Prof. Wahyuddin Naro, turut mendukung seruan ini dengan menekankan peran tokoh agama dan masyarakat dalam menciptakan suasana kondusif. Ia mengajak pemilih untuk aktif berpartisipasi dan menjaga perdamaian, serta memanfaatkan hak konstitusional mereka pada 27 November mendatang.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Kabag TU H. Aminuddin. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya keberagaman dan kerukunan melalui kegiatan simbolis pembacaan kitab suci dari enam agama.
Dengan adanya cooling system, Prof. Zudan berharap masyarakat dapat menjaga kedamaian selama Pilkada berlangsung, sehingga persatuan dan keharmonisan di Sulawesi Selatan tetap terjaga. (*)
Komentar