Pentingnya Merawat Payudara Ketika Menyusui

Edukasi, Kesehatan, Opini98 Dilihat

Hashtagnews.id – Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi utama bagi bayi, karena mengandung beragam nutrisi yang penting untuk tumbuh kembangnya.

Penulis: Ns. Bestfy Anitasari, S.Kep.,M.Kep, Sp.Mat. (22 Juni 2019).

Selain itu, menyusui juga dapat memberi manfaat bagi ibu, yaitu menurunkan berat badan, mencegah perdarahan setelah melahirkan, mengurangi terjadinya kanker payudara dan kanker ovarium.

Akan tetapi, terkadang muncul berbagai masalah atau keluhan saat menyusui, seperti, puting lecet dan pecah-pecah sehingga menyebabkan nyeri, payudara bengkak, penyumbatan saluran susu, serta infeksi payudara atau mastitis. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan perawatan payudara.

Merawat payudara menjadi hal yang sangat penting dilakukan ketika proses menyusui. Hal ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan ibu dan bayi, kelancaran pemberian ASI, payudara menjadi sehat sehingga mencegah berbagai keluhan yang dapat muncul ketika menyusui.

Perawatan payudara (BREAST CARE) terdiri atas breast massage (pijat payudara), merawat payudara ketika menyusui, dan merawat payudara usai menyusui.

Pemijatan Payudara

Pijat payudara bertujuan untuk memudahkan payudara untuk memproduksi ASI. Pada saat dipijat, pembuluh darah yang ada di payudara akan mengedarkan darah dengan lancar dan mengurai kelenjar susu yang mengalamai penyumbatan akibat pengendapan ASI di kelenjar lactiferous dalam payudara.

Selain itu, pemijatan akan meredakan pembengkakan yang umum terjadi pada ibu postpartum menyusui. Pemijatan ini juga membuat tubuh ibu menjadi lebih rileks dan nyaman dalam memberikan ASI pada anaknya.

Langkah Memijat Payudara

1. Sebelum pemijatan dimulai, terlebih dahulu cuci tangan menggunakan sabun di bawah air yang mengalir, setelah dikeringkan, basahi kedua telapak tangan dengan minyak/baby oil, lalu letakkan tangan pada payudara bawah sebelah kiri sedangkan tangan lainnya menekan pada payudara kiri bagian atas. Gerakkan secara maju mundur pelan dan lembut. Jika tangan kiri bergerak maju maka tangan yang lain bergerak mundur.

2. Posisikan kedua telapak tangan pada bagian depan payudara kemudian gerakkan ke atas, ke samping, ke bawah dan ke depan sambil menghentakkan payudara perlahan. Ulangi sampai dengan 15-20 kali pada tiap payudara.

3. Gerakan ketiga, dengan menggunakan dua atau tiga jari dengan Gerakan lingkaran kecil-kecil tanpa putus mulai dari arah luar ke area sekitar putting searah jarum jam. Buat gerakan melingkar merata ke seluruh permukaan payudara hingga ke sekitar puting susu perlahan-lahan sebanyak15-20 kali pada tiap payudara.

Baca juga:  Opini: Kontemplasi Peperangan!

4. Gerakan keempat, dengan menggunakan sendi-sendi jari, posisikan tangan mengepal, tangan kiri menopang payudara dan tangan kanan melakukan pengurutan dari pangkal kea rah putting. Lakukan sebanyak 15-20 kali pada tiap payudara.

5. Pastikan setelah pemijatan, bersihkan payudara dengan air hangat terlebih dahulu kemudian air dingin pada kedua payudara hingga bersih kemudian keringkan. Sedangkan putting dibersihkan dengan air hangat. Teknik ini dipercayai akan membuat ASI keluar dalam jumlah cukup banyak dengan sendirinya.

Perawatan Payudara Saat Menyusui

Perawatan payudara saat menyusui memiliki beberapa manfaat yaitu:

  • Menjaga kebersihan payudara.
  • Membantu mengenyalkan puting susu, agar tidak mudah lecet saat menyusui.
  • Membantu menonjolkan puting susu sehingga mudah menyusui bayi.
  • Menjaga bentuk payudara agar tetap indah.
  • Mencegah terjadinya penyumbatan pada saluran lactiferos sehingga ASI  bisa keluar.
  • Untuk memperbanyak produksi ASI.
  • Mendeteksi jika terdapat kelainan tertentu pada payudaranya.

Langkah-langkah merawat payudara saat menyusui yang dapat dilakukan:

Pastikan kebersihan putting payudara. Bagi Ibu menyusui akan kerap kali menyentuh payudara, baik ketika menyusui langsung atau pada saat memeras ASI. Setiap akan menyentuh payudara, selalu bersihkan tangan memakai sabun, usahakan untuk membilas payudara Ketika mandi, sehingga tidak ada sumbatan pada puting susunya.

Untuk melembabkan putting susu. Mulai dengan mengompres puting susu menggunakan kapas yang telah diberi minyak baby oil. Lakukan langkah ini selama 3 sampai 5 menit, selanjutnya bilas atau bersihkan puting tersebut.

Untuk mengenyalkan puting maka peganglah puting susu dengan ibu jari dan jari telunjuk, selanjutnya putar puting susu ke arah dalam dan lakukan sebanyak 15-20 kali, setelah itu, putar ke arah luar sebanyak 15-20 kali.

Untuk menonjolkan puting susu, maka tarik puting susu sebanyak 15-20 kali, untuk merangsangnya memakai ujung kain waslap, menggunakan pompa puting susu atau spoit modifikasi untuk menonjolkan putting.

Baca juga:  Siberkreasi Beri Tips Agar Aman Bermedia Sosial

Posisi menyusui yang sesuai

Memilih posisi menyusui yang tepat penting bagi ibu menyusui karena ibu pascapartum ada yang bersalin normal ada juga yang bersalin dengan cara operasi Caesar, memiliki bayi kembar, memiliki payudara besar. Yang mana kondisi-kondisi ini akan menentukan posisi apa yang dirasa lebih nyaman dan memudahkan ibu dalam menyusui. Akan tetapi bukan hanya soal kenyamanan, posisi menyusui yang tepat dapat mencegah masalah payudara.

Atau cobalah beberapa posisi yang berbeda setiap kali menyusui. Sehingga jika belum menemukan posisi yang nyaman, ibu disarankan untuk berkonsultasi dengan konsultan laktasi.

Cara pelekatan yang benar Pelekatan yang tepat penting diketahui oleh ibu menyusui. Posisi pelekatan yang tepat adalah ketika mulut bayi tidak hanya menghisap puting, tetapi juga bayi harus bisa memasukkan sebagian besar areola atau area gelap di sekitar putting ke dalam mulutnya.

Tanda pelekatan yang tepat adalah ketika ibu tidak merasakan nyeri saat bayi menyusu dan ASI terlihat keluar dengan lancer dengan Gerakan mulut bayi yang seirama. Pelekatan yang salah bisa menyebabkan payudara ibu mengalami luka atau lecet sehingga ibu merasakan nyeri.

Payudara kosong setelah menyusui

Pengosongan payudara secara optimal bertujuan mencegah pembengkakan payudara atau penyumbatan saluran ASI.

Caranya yaitu dengan menyusui bayi pada kedua payudara kiri dan kanan secara bergantian serta menyusui sesuai kebutuhan bayi. Jika payudara masih terasa penuh setelah bayi selesai menyusu, dapat dilakukan pemompaan ASI yang tersisa.

Pemakaian bra yang tepat tidak terlalu ketat. Hal ini bertujuan bukan hanya sekadar untuk kenyamanan, tetapi juga guna mencegah tekanan yang berlebihan pada payudara. Bahkan ibu menyusui disarankan memakai bra khusus menyusui selama proses pemberian ASI. Meskipun bra biasa yang berukuran lebih besar bisa juga dipakai, tetapi bra menyusui biasanya didesain khusus sesuai dengan kebutuhan ibu selama menyusui.

Melepas isapan bayi dengan tepat. Bagi ibu menyusui cara melepaskan isapan bayi saat mereka telah berhenti menyedot ASI juga perlu diperhatikan. Pastikan tidak menarik bibir bayi karena dapat mengakibatkan puting tertarik dan kemungkinan besar bayi akan menggigit putting jika masih ingin menyusu.

Baca juga:  Gandeng Polres, Ksr PMI IAIN Palopo Kembali Gelar Vaksinasi

Pada usia 3-4 bulan, gigi Sebagian bayi mungkin sedang mulai tumbuh. Agar puting tidak digigit, hentikan isapan ASI setelah bayi selesai menyusui atau ketika tertidur Tekniknya, tempatkan jemari bersih pada bagian ujung mulut bayi untuk membuka perlekatan di antara mulutnya dan payudara ibu.

Mengganti breast pad secara teratur. Bagi ibu menyusui yang memerlukan breast pad untuk menahan aliran deras ASI sehingga tidak menempel ke baju. Maka ganti breast pad secara teratur. Jangan menunggu breast pad terlalu basah. Breast pad yang bersih akan mencegah permasalahan puting payudara seperti ngilu pada payudara, lebam sampai mastitis.

Pijat payudara secara rutin. Pemijatan payudara secara rutin untuk melancarkan aliran ASI, selain itu kompres hangat payudara secara rutin dapat membuka saluran dan mencegah penyumbatan di kelenjar ASI. Jika payudara terasa nyeri, keras, dan bengkak maka berikan kompres dingin.

Perawatan payudara setelah menyusui. Perawatan payudara untuk ibu menyusui sebaiknya di jalankan setiap waktu, yaitu sebelum maupun sesudah menyusui. Saat menyusui, puting cenderung lembap karena terkena air liur bayi dan terdapat sisa ASI yang keluar.

Oleh karena itu, merawat payudara sesudah menyusui perlu dilakukan untuk menjamin kebersihan payudara untuk proses menyusui selanjutnya:

  • Bersihkan puting, kemudian berikan salep antibakteri supaya tidak ada infeksi.
  • Berikan pula pelembap yang mengandung lanolin untuk mencegah puting kering dan pecah-pecah.
  • Bila payudara sakit saat menyusui, hentikan proses menyusui lanjutkan dengan memerah atau memompa ASI.
  • Oleskan beberapa tetes ASI hingga kering untuk melembapkan kulit di sekeliling puting setiap kali selesai menyusui.

Bagi ibu menyusui, kebersihan payudara adalah yang utama karena selain memberi kenyamanan bagi ibu, juga untuk kesehatan bayi yang menyusu karean bagi bayi yang menyusu langsung akan kerap kotak dengan payudara ibu, begitupun juga bagi ibu yang memompa ASI akan kontak dengan peralatan pemompaan yang mengalirkan ASI ke wadah penampungan.

Komentar