Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita Sejak Remaja

Edukasi, Kesehatan, Opini148 Dilihat

Hashtagnews.id – Secara awam, frase kesehatan reproduksi dikaitkan dengan kesehatan alat kelamin. Akan tetapi secara luas kesehatan reproduksi berarti kondisi sehat tidak semata-mata terbebas dari penyakit pada organ reproduksi, akan tetapi berkaitan dengan system, fungsi dan proses reproduksi pria dan wanita  secara holistik dari segi fisik, mental, sosial.

Penulis: Ns. Bestfy Anitasari, S.Kep.,M.Kep, Sp.Mat (4 Juni 2021)

Mengapa remaja penting untuk menjaga kesehatan reproduksinya?. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, yang mana pada masa ini terjadi perubahan biologis tubuh.

Selain itu, remaja adalah calon penerus bangsa dan selanjutnya diharapkan mereka akan memiliki keturunan yang sehat dan kehidupan yang berkualitas. Jika kesehatan reproduksi diabaikan di masa remaja dampaknya pada kemaslahatan bangsa dan negara.

Langkah awal yang harus dilakukan dalam pemeliharaan Kesehatan reproduksi adalah remaja perlu mengenal terlebih dahulu organ-organ reproduksinya. Organ reproduksi pria dan wanita berbeda dari segi bentuk akan tetapi memiliki fungsi yang sama.

Bagi wanita, organ reproduksi terdiri atas vulva sebagai organ reproduksi luar, rahim dan indung telur sebagai organ reproduksi dalam. Pada pria ada penis dan skrotum sebagai organ luar, buah zakar dan saluran kencing sebagai organ reproduksi dalam.

Selain itu, remaja perlu mengetahui tanda-tanda dirinya memasuki masa pubertas atau akil baliq, yang berarti bahwa organ-organ reproduksinya telah matang dan siap untuk bereproduksi.

Pengetahuan tentang organ reproduksi dan tanda-tanda pubertas sangat penting bagi remaja karena menjadi dasar bagi mereka untuk menjaga organ-organ reproduksinya tetap sehat sampai pada waktu yang tepat unuk melaksanakan fungsi reproduksinya sehingga dapat menghasilkan generasi yang sehat.

Kebersihan organ reproduksi terutama organ reproduksi luar harus dijaga karena terdapat rambut disekitar alat kelamin, kelenjar-kelenjar yang dapat menghasilkan cairan pelumas alat kelamin dan juga peningkatan produksi keringat pada area kelamin jika aktivitas berlebih atau pada kondisi peningkatan suhu. Kondisi tersebut berpotensi meningkatkan kelembabapan dan kontaminasi bakteri dan jamur.

Baca juga:  Harga Obat-obatan Melambung Selama PPKM di Makassar

Kesiapan organ untuk melaksanakan fungsi reproduksinya ditandai dengan adanya pubertas. Usia pubertas pada pria antara 13-14 tahun dan pada wanita antara 11-12 tahun. Akan tetapi umur bukanlah ketentuan mutlak karena factor gizi, kondisi lingkungan turut mempengaruhi.

Pubertas pada pria ditandai dengan adanya mimpi basah yaitu kejadian alami keluarnya cairan dari organ reproduksi, sedangkan pada wanita ditandai dengan keluarnya darah menstruasi pertama (menarche).

Adapun tanda-tanda perkembangan kematangan organ reproduksi pada pria adalah tumbuhnya jakun (adams apple), kumis, rambut di ketiak dan alat kelamin, tubuh lebih berotot. Tanda perkembangan kematangan organ reproduksi pada wanita adalah payudara membesar, tumbuh rambut pada ketiak dan kemaluan, rongga pinggul membesar.

Selain itu terjadi peningkatan jumlah kelenjar keringat dan minyak sehingga pada masa pubertas, remaja rentan mengalami jerawat di kulit.

Secara umum berikut adalah cara-cara yang dapat dilakukan baik pria maupun wanita untuk menjaga organ reproduksi tetap sehat;

  • Membasuh area kelamin dari arah belakang ke depan menggunakan air yang bersih.
  • Membilas organ reproduksi tapi tidak terlalu sering karena dapat mengakibatkan bakteri baik di organ reproduksi akan hilang.
  • Keringkan alat kelamin yang basah menggunakan handuk kering/kain jenis cotton yang mudah menyerap air sebelum memakai pakaian dalam.
  • Pakai pakaian dalam yang bersih, tidak ketat dan bahan yang mudah menyerap keringat seperti cotton dan ganti 2 kali sehari
  • Menggunakan air bersih untuk membilas kelamin sesudah  buang air.
  • Jika berada di toilet umum sebaiknya gunakan air yang mengalir karena dari hasil penelitian didapatkan bahwa air yang berada di tempat penampungan toilet umum mengandung bakteri dan jamur.
  • Mencukur pendek dan rapi rambut kemaluan secara berkala agar tidak menjadi tempat tumbuhnya bakteri.
  • Berolahraga dengan rutin agar tubuh tetap sehat dan konsumsi makanan yang bergizi.
Baca juga:  Cara Pembuatan dan Manfaat Sari Minuman Rempah Lawan Korona

Secara khusus, hal yang harus diperhatikan dalam penjagaan organ reproduksi pria adalah:

  • Pria sangat dianjurkan untuk melakukan sunat untuk mencegah penumpukan kotoran pada lipatan luar penis.
  • Menjaga kelembapan area kelamin, jauhi kebiasaan yang dapat meningkatkan suhu alat kelamin seperti memangku laptop di paha atau menggunakan celana yang ketat seperti jins karen dapat mengakibatkan otot-otot pada organ reproduksi menjadi tegang dan dapat mengakibatkan kelembapan.

Secara khusus, hal yang harus diperhatikan dalam penjagaan organ reproduski wanita adalah:

Pada kondisi menstruasi/haid yaitu hasil penebalan dinding dalam rahim terlepas sehingga terjadi perdarahan. Pada kondisi ini sangat mudah mengalami iritasi dan infeksi. Hal-hal yang diperhatikan adalah:

  • Gunakan pembalut bersih dan ganti secara teratur 2-3 kali dalam sehari atau setiap setelah buang air baik kecil maupun besar, dan buang pembalut yang penuh pada tempat yang disediakan.
  • Bila pembalut yang digunakan adalah pembalut sekali pakai maka bersihkan/bilas sampai bersih dengan air, bungkus sebelum dibuang di tempat sampah.
  • Bila menggunakan pembalut bukan sekali pakai, maka segera cuci setelah digunakan, jemur hingga kering kemudian setrika untuk mematikan kuman dan gunakan kembali.
  • Tidak melakukan hubungan intim saat haid karena mulut rahim saat haid terbuka yang berpotensi mengalirkan kembali darah menstruasi yang telah keluar dari servik masuk kembali dan membawa bakteri sehingga dapat menyebabkan infeksi pada organ serviks. Selain itu, dinding rahim pada saat mentruasi menjadi lunak sehingga mudah luka jika mendapat gesekan.
Baca juga:  Kontribusi Universitas Suryakancana dalam Menciptakan Generasi Unggul di Era Industri 4.0

Hindari penggunaan pantyliner secara terus menerus karena dapat menyebabkan iritasi

  • Hindari penggunaan cairan khusus pembersih organ intim karena dapat mengganggu keseimbangan pH pada vagina dan justru akan membunuh bakteri baik yang terdapat pada vagina dan dapat memicu berkembangnya jamur yang menyebabkan gatal-gatal pada organ intim

Hindari menggaruk saat organ vagina gatal karena akan mengakibatkan iritasi. Untuk menghilangkan gatal gunakan air hangat atau tisu basah.

Para wanita di wajibkan untuk melakukan pemeriksaan alat reproduksinya secara berkala baik secara manual atau dilakukan sendiri seperti pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap selesai menstruasi maupun pemeriksaan di pusat layanan Kesehatan seperti tes IVA, papsmear, mamografi yang bisa dilakukan satu kali setahun guna mendeteksi kelainan organ reproduksi.

Remaja yang sehat adalah individu yang tidak hanya memperhatikan penampilan fisiknya tetapi memastikan kesehatannya tercapai secara holistic terutama pada system reproduksinya karena merupakan bagian yang berkaitan dengan kelangsungan generasi.

Beberapa hal yang dapat dilakukan agar menjadi remaja yang sehat adalah:

  1. Memiliki informasi yang akurat dan lengkap terkait Kesehatan reproduksi dan penjagaannya.
  2. Tidak tergoda untuk melakukan hal-hal yang dapat merusak masa depan seperti memakai narkoba dan seks bebas.
  3. Memiliki pemikiran untuk selalu meningkatkan diri baik dalam hal akademik maupun non-akademik serta berpendirian yang teguh.
  4. Mampu menyalurkan minat atau bakat pada hal-hal yang positif.
  5. Membina persahabatan yang sehat dan saling menghargai satu dengan yang lain.

Komentar