Pemilma IAIN Palopo Ricuh, Mahasiswa Korban Kekerasan Pihak Rektorat Angkat Bicara!

Daerah6323 Dilihat

PALOPO, hashtagnews.id – Kali ini, sorotan publik kembali tajam tertuju pada pengakuan salah satu mahasiswa, Husain, yang menyebut dirinya menjadi korban dalam insiden ricuh yang terjadi beberapa waktu lalu di pemilma IAIN Palopo .

Dalam keterangannya kepada awak media, Jumat (25/4/2025), Husain mengungkapkan bahwa ia sempat mengalami tindakan kekerasan fisik saat mencoba melerai kericuhan.

Ia mengaku diinjak oleh seorang staf rektorat IAIN Palopo di tengah upayanya untuk masuk ke ruangan lokasi keributan.

“Makanya itu mau ka masuk ke dalam, tapi kan na tutup (pintu). Terus dia tarik ka sama itu satpam. Tiba-tiba juga datang ini staf begitu diinjak kaki ku,” ujar Husain menjelaskan kronologi pristiwa yang menimpanya.

Baca juga:  Seminar Pendahuluan RP3KP Dibuka Langsung Bupati Kolaka Utara

Ia menyebut, keberadaannya di lokasi semata-mata karena ingin membantu menenangkan situasi, bukan untuk memprovokasi.

Husain juga menyatakan tidak terima melihat perlakuan kasar terhadap temannya yang merupakan Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) saat insiden berlangsung.

“Dia kan jadi KPM di dalam, tidak terima ka kalau ditarik-tarik sama itu satpam,” tambahnya.

Menurut Husain, tindak kekerasan yang dialaminya terjadi dalam hitungan detik, tepat setelah ia terjatuh usai ditarik oleh petugas keamanan.

“Saya jatuh karena ditarik, lalu kaki saya diinjak. Itu staf pakai baju oranye dan celana hitam,” katanya mengidentifikasi pelaku berdasarkan video yang telah beredar di media sosial.

Rekaman video yang memperlihatkan suasana ricuh di kampus IAIN Palopo, termasuk momen seorang staf kampus tampak menginjak mahasiswa, kini menjadi perbincangan luas.

Baca juga:  IAIN Palopo dan Kemenag Sinergi Gelar SKTT Bagi CPPPK

Meski pihak rektorat sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan bahwa hentakan kaki tersebut tidak mengenai tubuh mahasiswa, kesaksian Husain sebagai korban kekerasan memunculkan versi berbeda dari narasi resmi yang disampaikan pihak kampus.

Publik menanti transparansi dan langkah tegas terhadap kekerasan yang menimpa Husain dari institusi pendidikan yang semestinya menjadi ruang aman bagi seluruh civitas akademika. (Wdy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *