Luwu – Angin pagi di kaki bukit Walenrang Barat tak hanya membawa kesejukan, tapi juga kabar baik bagi para pengrajin kain tenun di Desa Ilan Batu Uru.
Hari itu, senyum para ibu yang tergabung dalam Kelompok Tani Kole Mandiri merekah, menyambut kedatangan tamu istimewa, Ketua Dekranasda Kabupaten Luwu, Kunia Patahuddin.
Dengan penuh ketulusan, Ketua TP-PKK Kabupaten Luwu itu datang tidak hanya membawa semangat, tetapi juga harapan.
Kunjungannya bersama rombongan ke desa ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata kepedulian terhadap pelestarian budaya lokal khususnya kain tenun khas Luwu, yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
“Kami ingin melihat langsung bagaimana kain tenun ini diproses. Ini adalah warisan budaya yang luar biasa. Dan kami bangga karena pada pameran Dekranasda dan lomba fashion show di Makassar nanti, karya tenun dari Luwu termasuk dari Kole Mandiri akan menjadi bagian yang ditampilkan,” ujar Kunia dalam sambutannya yang hangat. Kamis, 15 Mei 2025.
Kunjungan itu semakin bermakna ketika Kunia menyerahkan bantuan senilai lima juta rupiah kepada kelompok pengrajin.
Bantuan tersebut diharapkan menjadi pemantik semangat agar para pengrajin semakin giat menghasilkan kain tenun yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Kepala Desa Ilan Batu Uru, Lipu Hardianto, tak kuasa menyembunyikan rasa harunya. “Ini kali pertama desa kami dikunjungi langsung oleh Ketua Dekranasda. Kami merasa sangat dihargai. Semoga perhatian ini tidak berhenti sampai di sini, tapi juga berlanjut ke pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi desa,” ucapnya penuh harap.
Kunjungan ini juga dihadiri Wakil Bupati Luwu, Muhammad Dhevy Bijak, bersama istri, Nila Sari Dhevy yang juga menjabat Wakil Ketua Dekranasda Luwu, serta sejumlah pengurus lainnya seperti Elnita Pakolo SBJ selaku Wakil Ketua Bidang Kemitraan.
Di balik helai demi helai benang yang ditenun dengan sabar, tersimpan kisah perjuangan para perempuan desa. Dan hari itu, mereka tidak hanya menenun kain, tapi juga menenun harapan bahwa hasil karya mereka akan terus dihargai dan menjadi kebanggaan daerah.
Sebuah kunjungan yang sederhana, namun meninggalkan kesan mendalam dan membuka pintu masa depan yang lebih cerah bagi pengrajin lokal di pelosok Luwu.