Patung Tedong Bonga Dikabarkan Hilang di Rujab Gubernur Sulsel Era ASS Menjabat, Masyarakat Toraja Kecewa!

Politik7220 Dilihat

Toraja – Politikus PDIP, Dan Pontasik, sangat menyesalkan hilangnya miniatur (patung) Kerbau Saleko atau kerbau belang yang sebelumnya berada di rumah jabatan (Rujab) gubernur Sulawesi Selatan pada masa Andi Sudirman Sulaiman menjabat sebagai Gubernur Sulsel.

Hal ini membuatnya merasa kecewa. Pernyataan ini disampaikan saat ia mendampingi calon gubernur Sulsel, Moh Ramdhan Pomanto, di Toraja pada Senin (7/10/2024).

Politikus PDI Perjuangan tersebut sangat kecewa dengan kebijakan gubernur saat itu yang menghilangkan patung kerbau dari Rujab Gubernur Sulsel.

Patung kerbau ini dibangun pada era Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Saat Nurdin Abdullah menggantikan SYL, miniatur tersebut masih ada.

Dikabarkan, patung kerbau tersebut tidak lagi berada di Rujab Gubernur pada masa Andi Sudirman Sulaiman.

Baca juga:  Pertaruhan Darwis Ismail: Genggam Suara Kemajuan Daerah Menuju Senayan

Selain patung kerbau, tersiar kabar bahwa patung Sultan Hasanuddin juga sudah tidak terlihat lagi di pelataran rumah jabatan gubernur.

“Ada patung kerbau di rujab gubernur, Tetapi ada juga gubernur yang keluarkan itu patung kerbau dari halaman rujab,” ujar Dan Pontasik, dikutip dari Legion News Senin (7/10).

Dikatakannya bahwa kerbau adalah lambang semua rumah bersama. Hilangnya patung kerbau itu tentunya sangat mengecewakan masyarakat di Tana Toraja.

“Semoga pak Danny bisa kembalikan.”jelas Anggota DPRD Sulsel ini.

Pada kesempatan itu, ia meminta kepada masyarakat Toraja pada khususnya agar tidak salah memimpin di Pilkada dan menjatuhkan pilihan ke Calon Gubernur- Wakil Gubernur Sulsel urut satu 1, Danny-Azhar (DIA).

Baca juga:  Miris, Gadis Cantik di Bone Tewas Tergantung Dalam Kamarnya

Untuk diketahui Danny Pomanto menghadiri jadwal kampanye di Tana Toraja. Cagub nomor urut 1 ini diterima Pengurus Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja, Senin, (7/10/2024).

Calon gubernur Sulsel yang berlatar belakang arsitektur ini sangat mengagumi rumah adat toraja merupakan hasil karya yang sangat luar biasa dan diakui oleh dunia.

“Apalagi rumah adat toraja adalah karya arsitektur luar biasa di dunia,” tutur Wali  Kota Makassar dua periode itu.

“Alhamdulilah saya buat rumah adat toraja tongkonan di Losari,” sambung pemilik akronim DP itu. (*)

Komentar