MP Asi Bagi Bayi di Masa Pandemi

Kesehatan13 Dilihat

Hashtagnews.id – Stunting menjadi salah satu gangguan tumbuh kembang yang bisa terjadi pada anak, terlebih lagi saat pandemi Covid-19. Kondisi ini menyebabkan anak memiliki tinggi badan di bawah angka normal alias kerdil.

Warlinda,S.ST.,M.Kes (7 Juni 2022)

Secara umum, stunting terjadi karena adanya masalah gizi kronis. Stunting bisa terjadi karena asupan gizi yang kurang dalam waktu lama atau asupan tidak dapat mencukupi kebutuhan gizi. Maka dari itu, pencegahan stunting dilakukan dengan konsumsi makanan tertentu.

Stunting pada anak bisa menyebabkan perkembangan terhambat, sistem imun yang rendah, sehingga anak menjadi lebih mudah terserang penyakit. Kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan sistem pembakaran, hingga penurunan fungsi kognitif. Bahkan, masalah gizi yang sangat parah bisa menyebabkan kematian pada bayi dan anak. Gangguan tumbuh kembang ini juga dikaitkan dengan perkembangan otak dan IQ Si Kecil.

Menurut Kavadya Syska, Koordinator Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, UNU Purwokerto, periode emas perkembangan otak manusia itu terjadi padai dua tabun pertama hidup seorang anak dan pada saat ibu sedang hamil, karena itu gizi bumil harus baik. Jika kebutuhan gizi anak ini tidak terpenuhi maka dampaknya akan terlihat pada kemampuan kognitif anak atau kemampuan akademmik pada saat usia sekolah.

Baca juga:  Begini Cara Berkomunikasi yang Baik dengan Bayi dan Anak

Lebih jauh, kekurangan gizi dapat menyebabkan stunting, maka sebaiknya cegah sebelum usia 2 tahun. jika sudah melewati usia 2 tahun maka pertumbuhan linear tidak bisa diulang. Pertumbuhan linier merupakan cerminan dari perkembangan seorang anak.

Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya stunting, di antaranya yakni karena stimulus kognitif kurang, defisiensi yodium, juga defisiensi besi (menjadi risiko tidak tercapainya kecerdasan optimal).

Selain itu, akibat stunting juga tak main-main, karena kemampuan kognitif anak menjadi lebih rendah, daya tahan tubuh lemah (berkurang), sering terkena infeksi, hingga menyebabkan kematian. Salah satu solusinya adalah setelah pemenuhan ASI ekslusif selama 6 bulan, yakni pemberian makanan pendampin ASI (MP-ASI) yang tepat.

MP ASI Tepat Waktu diberikan saat kebutuhan energi dan gizi tidak tercukupi lagi dari ASI eksklusif, sekitar usia 6 bulan. Namun tidak semua bayi bisa diberikan MP-ASI saat usianya 6 bulan, ada kondisi tertentu seperti kesiapan motorik, (tidak ada head lag (leher belum kuat dan reflex ekstrusi melemah); kesiapan enzim pencernaan; kesiapan psikologis.

Baca juga:  Mahasiswa IKB KJP Palopo Angkatan 2019 Gelar Diseminasi Hasil Praktek Klinik Keperawatan

Bayi yang usianya 6 bulan kadang perkembangannya terlambat misal masih head lag maka MP-ASI bisa ditunda sesuai dengan ajuran dokter (setelah dilakukan pemeriksaan).

MP-ASI Memenuhi Adekuat harus memenuhi kebutuhan energi, makronutrien dan mikronutrien yang tidak terpenuhi dari ASI. kandungan ASI selama 6 bulan terutama kandungan protein pada foremilk, mild milk, dan hind milk berubah.

Perubahannya tersebut yakni kandungan proteiinnya makin menurun selama 6 bulan, lemak juga turun terutama pada foremilk. energi juga turun. Penurunan kandungan protein, lenak dan energi dari ASI ini tidak mampu memenuhi kebutuhan bayi, oleh karena itu diperlukan pemberian MP-ASI yang tepat untuk menutup kekurangan tersebut.

Pemberian MP-ASI perdana harus menu lengkap, karena hanya 70% energi dipenuhi dari ASI, hanya 80% kebutuhan protein dipenuhi dari ASI, < 10% kebutuhan zat besi dipenuhi ASI, dan sekitar 20% seng dipenuhi dari ASI. Kekurangannya itu harus bisa dipenuhi dari MP-ASI. MP-ASI tidak disarankan menu tunggal, MPASI pertama sebaiknya menu lengkap terdiri dari makronutrien seperti karbohidrat, protein (hewani), lemak serta dari mikronutrien seperti zat besi, seng, vitamin A, sodium, vitamin, dan mineral lainnya, karena menu tunggal tidak dapat mencukupi kebutuhan anak.

Baca juga:  Edukasi Imunisasi TT Pada Catin

MP-ASI Harus Aman, sebaiknya MP-ASI disiapkan dengan bersih. cuci tangan sebeum dan setelah melakukan sesuatu, jangan berikan telur setengah matang, madu tidak nutuk anak usia < 12 tahun, dan tidak diberi makanan bulat utuh icin. Hati-hati dengen makanan yang dibeli, karena makanan hanya boleh ada di suhu ruang (5-60oC) hanya selama 2 jam, apalagi makanan untuk bayi.
• Cuci tangan, sebelum dan setelah melakukan segala aktivitas
• Pisahkan bahan mentah dan mating
• Masak hingga benar-benar mattans
• Makanan selalu berada pada suhu aman
• Gunakan air bersih

Komentar