Melihat Tugas dan Peran NATO dalam Konflik Dunia, Termasuk Rusia Vs Ukraina

Global163 Dilihat

HASHTAGNEWS.ID – Invasi Rusia ke Ukraina menuai banyak kecaman dari berbagai pihak, termasuk NATO. Bahkan, organisasi ini disebut telah menyiapkan rencana pertahanan.

NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara merupakan aliansi dari 30 negara dari Amerika Utara dan Eropa.

Organisasi ini berkomitmen untuk memenuhi tujuan dari North Atlantic Treaty yang ditandatangani pada 4 April 1949 silam.

Tugas dan Peran NATO:

Dilansir dari situs NATO, Jumat (25/2/2022), NATO berperan untuk menjaga kebebasan dan keamanan negara-negara anggotanya dengan cara politik dan militer.

Dalam hal ini, NATO memainkan peran penting yang semakin meningkat dalam manajemen krisis dan pemeliharaan perdamaian.

1. Peran NATO dalam Politik

Baca juga:  Ukraina Evakuasi Warga Diperbatasan Kursk, Rusia Mundurkan Pasukan Ukraina!

Dalam hal politik, NATO akan mempromosikan nilai-nilai demokrasi dan memungkinkan anggotanya untuk berkonsultasi dan bekerja sama dalam masalah pertahanan dan keamanan.

Tujuannya untuk mencari pemecahan masalah, membangun kepercayaan, dan tujuan jangka panjangnya untuk mencegah konflik.

2. Peran Nato dalam Militer

Dalam ranah militer, NATO berkomitmen untuk menyelesaikan sengketa secara damai.

Apabila upaya diplomatik yang ditempuh gagal, NATO memiliki kekuatan militer untuk melakukan operasi dalam manajemen krisis sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Washington atau berdasarkan mandat PBB.

Anggota NATO yang berpartisipasi dalam aspek militer menyumbangkan kekuatan dan peralatannya untuk membentuk struktur militer terpadu dari aliansi tersebut.

Kekuatan dan aset ini berada di bawah komando dan kendali nasional sampai mereka dibutuhkan oleh NATO untuk tujuan tertentu, seperti konflik atau krisis dan pemeliharaan perdamaian, yang saat ini terjadi di Ukraina.

Baca juga:  KPU Keluarkan Hasil Rekapitulasi Suara Pilgub Sulsel di 24 Daerah

Ratusan ribu pasukan NATO dan Amerika Serikat siap terjun untuk membantu Ukraina melawan Rusia.

Namun, NATO menegaskan tidak memiliki ‘rencana’ mengirim pasukan aliansinya langsung ke Ukraina, yang bukan anggotanya. Ia akan memperkuat sayap timur dan tenggara mereka dengan memperbanyak pasukan.

Seperti diketahui, baik Ukraina maupun Rusia memang bukan merupakan anggota dari NATO. Namun, Ukraina sempat menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan NATO dan memicu ketegangan dengan Rusia.

Sementara itu, dalam catatan NATO, hubungan NATO-Rusia dimulai setelah berakhirnya Perang Dingin, pada saat itu Rusia bergabung dengan Dewan Kerjasama Atlantik Utara (1991) dan program Kemitraan untuk Perdamaian (1994).

Namun, hubungan keduanya dihentikan pada April 2014 sebagai tanggapan atas intervensi militer Rusia di Ukraina. Sehingga, Rusia saat ini bukan negara mitra dari NATO.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *