Makin Panas, Ini Alasan PDIP Minta 2 Menteri NasDem Dievaluasi

Politik73 Dilihat

Jakarta – PDIP dan NasDem kembali memanas. Keduanya saling debat setelah PDIP meminta 2 menteri NasDem mundur. Simak duduk perkaranya.

PDIP Minta 2 Menteri NasDem Mundur. Dorongan 2 menteri NasDem dievaluasi itu terus diembuskan oleh PDIP seiring mencuatnya isu reshuffle atau perombakan kabinet.

Dua menteri NasDem yang dimaksud yakni Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.

Bukan hanya dievaluasi, terakhir Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat bahkan menyarankan kedua menteri itu mengundurkan diri.

Dorongan itu disampaikan Djarot karena kedua pos menteri tersebut merupakan mitra komisinya. Djarot kini duduk di Komisi IV DPR.

“Karena saya di Komisi IV, maka saya sampaikan bahwa menteri pertanian dan menteri kehutanan KLH itu perlu dievaluasi, terkait misalnya kita sudah berusaha menjadi negara swasembada pangan, menjadi negara dengan kedaulatan pangan tapi ternyata produksi masih tidak mencukupi,” kata Djarot di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Baca juga:  Surat Suara Pemilu 2024 Tiba di Palopo

Djarot lalu menyinggung keputusan Partai NasDem yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres usungannya di 2024.

Menurutnya, NasDem akan menghargai sikap Jokowi jika betul menterinya terkena reshuffle.

“Ada beberapa alasan kenapa Menteri Pertanian, menteri LHK perlu dievaluasi, juga terkait dengan Partai NasDem yang sudah mendahului mendeklarasikan calon presidennya,” ujarnya.

Djarot meminta menteri-menteri NasDem agar mengundurkan diri. Dia menduga ada ketidakcocokan mereka dengan kebijakan Jokowi.

“(Alasan dorong menteri NasDem di-reshuffle) Satu, (karena) kinerjanya. Dua, termasuk partainya. Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik, untuk menteri menterinya lebih baik mengundurkan diri. Itu lebih gentle. Ya, sebab apa, sebab, rupanya, mungkin agak tidak cocok dengan kebijakan Pak Jokowi, termasuk yang disampaikan adalah sosok antitesis Pak Jokowi,” lanjut Djarot.

Baca juga:  Gerakan Politik Muhammad Fauzi, Ahli dalam Melatih Handal Jadi Pemain

(*/iQ)

Komentar