hashtagnews.id – Memilih jurusan kuliah bukan sekadar mengikuti minat semata. Keputusan ini harus dipertimbangkan secara matang, karena berkaitan erat dengan masa depan, termasuk peluang kerja dan potensi penghasilan. Sebab, tidak sedikit lulusan perguruan tinggi yang justru merasa keliru setelah bertahun-tahun mengenyam pendidikan di bidang yang ternyata tak sesuai harapan.
Kondisi tersebut terungkap dalam survei yang dilakukan ZipRecruiter, platform pencari kerja di Amerika Serikat, terhadap 1.500 lulusan universitas yang sedang mencari pekerjaan. Hasilnya cukup mencengangkan mayoritas responden mengaku menyesal dengan jurusan kuliah yang pernah mereka pilih.
Ekonom utama ZipRecruiter, Sinem Buber, menyatakan bahwa meskipun banyak mahasiswa merasa antusias saat pertama memilih jurusan, kenyataan di dunia kerja justru mengubah pandangan mereka.
“Saat kita lulus, kenyataan akan datang. Saat Anda hampir tidak bisa membayar tagihan Anda, gaji Anda mungkin menjadi lebih penting,” ungkapnya. dikutip dari CNBC International.
Dari hasil survei tersebut, jurusan Jurnalisme menempati posisi teratas sebagai jurusan yang paling disesali oleh lulusannya, dengan angka mencapai 87%. Disusul Sosiologi dan Seni masing-masing sebesar 72%, lalu Komunikasi (64%), Pendidikan (61%), serta Manajemen Marketing dan Riset (60%).
Jurusan lain yang juga masuk dalam daftar 10 besar adalah Pendamping Medis dan Ilmu Politik & Pemerintahan (masing-masing 56%), Biologi serta Sastra Inggris (52%).
Fenomena ini mencerminkan adanya ketimpangan antara ekspektasi dan realita di dunia kerja. Banyak lulusan mendapati bahwa bidang yang mereka pelajari ternyata tidak menjamin kestabilan finansial, padahal selama masa kuliah mereka telah menginvestasikan waktu, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit.
Survei tersebut menjadi pengingat bagi calon mahasiswa untuk lebih bijak dalam menentukan jurusan kuliah. Selain minat dan bakat, aspek pragmatis seperti prospek karier dan tingkat penghasilan juga perlu dijadikan pertimbangan utama.
Dengan realitas dunia kerja yang terus berubah, penting bagi generasi muda untuk membekali diri dengan informasi yang akurat dan relevan sebelum mengambil keputusan besar dalam hidup mereka — termasuk dalam memilih arah pendidikan. (*)