Harga Beras Naik di Tengah Stok Melimpah, Pemprov Sulsel Soroti Anomali Pasar!

Finance848 Dilihat

MAKASSAR, hashtagnews.id – Di tengah klaim surplus produksi dan stok beras yang melimpah, harga beras terus merangkak naik. Pemerintah Provinsi Sulsel pun angkat bicara, menyebut kondisi ini sebagai anomali pasar yang membingungkan dan merugikan daya beli warga.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, dalam pernyataannya kepada awak media, Senin (28/7/2025), mengungkapkan keprihatinannya atas fenomena tersebut.

Ia menilai, secara logika pasar, kelimpahan pasokan seharusnya mampu menekan harga, bukan justru menyebabkan lonjakan.

“Suplai banyak, overstock, tapi harga tetap naik. Ini jelas anomali dan harus segera ditangani,” ujar Jufri yang dikutip dari Herald sulsel.

Menurutnya, persoalan utama terletak pada distribusi dan pengendalian pasar. Ia menyebutkan cadangan beras yang menumpuk di gudang milik Perum Bulog harus segera dilepas ke pasar untuk menstabilkan harga. Langkah ini dinilainya sebagai intervensi cepat dan strategis guna memulihkan keseimbangan harga.

Baca juga:  Remaja di Makassar Terbakar Setelah Mabuk Lem di Gardu Listrik

“Kalau semua beras diakui ada di gudang Bulog, ya lepas saja ke pasar. Jangan cuma disimpan,” tegas Jufri.

Ia juga mengingatkan operasi pasar yang rutin dilakukan pemerintah sifatnya hanya sementara. Tanpa perbaikan struktural pada sistem distribusi dan pengawasan, harga beras akan kembali bergejolak.

“Selama hukum supply and demand tidak terpenuhi, pasar akan terus menentukan harga sendiri,” tambahnya.

Jufri bahkan mempertanyakan kapasitas perangkat daerah dalam mengintervensi pasar jika tanpa anggaran yang cukup.

“Yang bisa intervensi pasar itu yang punya uang. Kalau tidak, cuma bisa pantau saja,” katanya, menggarisbawahi keterbatasan SKPD dalam mengendalikan dinamika harga.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulsel, Abdul Gafar, membenarkan secara produksi, Sulsel saat ini berada dalam kondisi surplus.

Baca juga:  Dua Remaja Tewas Tenggelam di Bekas Penggalian Stadion Mattoanging Makassar

“Produksi beras kita dari Januari hingga pertengahan Juli 2025 mencapai 1.563.722 ton. Konsumsi masyarakat hanya sekitar 612.691 ton. Jadi, kita surplus lebih dari 951 ribu ton. Aman sebenarnya,” jelas Gafar, Sabtu (19/7). (*/Wdy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *