HASHTAGNEWS.ID – Masalah gizi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Status gizi berbanding lurus dengan kualitas kehidupan manusia.
Penulis: Ns. Sugiyanto, S.Kep., M.Kep.
Jika seseorang memiliki status gizi yang baik makan dapat dipastikan akan memiliki kualitas hidup yang baik pula, sebaliknya bila seseorang mengalami masalah dengan status gizinya (gizi buruk) maka dapat dipastikan pula kualitas hidupnya akan terganggu.
Masalah gizi buruk dapat muncul akibat kekurangan cakupan gizi secara terus menerus yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energy dan protein dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Kurangnya cakupan gizi tersebut telah dialami mulai dari sejak dalam kandungan, bayi, dan masa balita, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan anak.
Sebenarnya penyebab utama dari masalah gizi buruk pada balita adalah kurangnya pengatahuan dan pemahaman orang tua terhadap gizi anak.
Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut maka sepatutnya Ns. Sugiyanto, S.Kep., M.Kep. sebagai seorang dosen IKB Kurnia Jaya Persada Palopo melakukan pengabdian kepada masyarakat tentang penanggulangan masalah gizi buruk yang telah dilaksanakan pada tanggal 06 Februari 2021 dengan melibatkan mahasiswa, petugas kesehatan dan pihak terkait.
Kalaupun gizi buruk telah menyasar keluarga ataupun tetangga disekitar kita, maka solusi yang dapat dilakukan adalah dengan segera melaporkanya kepada petugas kesehatan, agar segera mendapatkan perawatan yang tepat sesuai dengan anjuran dan pedoman Depkes RI dan WHO.
Adapun tatalaksana anak dengan gizi buruk menurut pedoman WHO adalah:
- Atasi/cegah hipoglikemia
- Atasi/cegah hipotermia
- Atasi/cegah dehidrasi
- Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
- Obati/cegah infeksi
- Mulai pemberian makanan
- Fasilitasi tumbuh-kejar (catch up growth)
- Koreksi defisiensi nutrien mikro
- Lakukan stimulasi sensorik dan dukungan emosi/mental
- Setelah sembuh, diharapkan untuk tetap memberikan rencana tindak lanjut dan pendampingan.
Selah dilakukan perawatan awal, selanjutnya diberikan makanan pada anak gizi buruk dengan format diet yang tepat. Jumlah formula diet yang diberikan sehari disesuaikan dengan kondisi klinis anak dan berat badannya. Selanjutnya akan diberikan makanan secara bertahap, yaitu tinggi kalori dan tinggi protein.
Dengan adanya pengawasan dan dukungan serta peran serta masyarakat dalam menangulangi masalah gizi buruk, maka diharapkan jumlah kasus gizi buruk diberbagai daerah khususnya di Luwu Raya ini dapat diminimalisir sehingga anak balita sebagai generasi penerus bangsa dapat tumbuh secara optimal.