Nasional – Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto menargetkan Indonesia mampu menerapkan 100 persen energi terbarukan dan ramah lingkungan dalam jangka 10 tahun mendatang atau lebih cepat. Senin, (18/11/2024).
Prabowo mengatakan hal tersebut dalam pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), di Hotel Hilton Rio de Janeiro Copacabana, Brazil, pada Minggu (17/11).
“Saya berencana dalam pemerintahan saya yang baru untuk sepenuhnya menerapkan 100 persen energi terbarukan dan ramah lingkungan, dan kami berharap dapat mencapai hal ini dalam waktu 10 tahun. Namun dalam beberapa hal, kami dapat mencapainya lebih cepat,” ungkap Prabowo.
Prabowo mengatakan pemerintahannya sangat berkomitmen mengatasi perubahan iklim. Sebagai contoh, Indonesia telah mengembangkan teknologi untuk membuat bahan bakar diesel dari tanaman sawit.
“Dan sekarang kita juga sedang mengembangkan produksi benzena, bensin dari minyak sawit,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia memiliki panas bumi yang melimpah, yang menjadi salah satu sumber daya utama dalam pengembangan energi terbarukan. Hal tersebut ditandai dengan adanya sekitar 60 persen energi panas bumi di dalam negeri.
“Tentu saja, kita juga mempunyai energi matahari yang melimpah. Menurut saya panel fotovoltaik dan listrik dari energi matahari sangat menarik, karena kita sangat tersebar. Pulau kita banyak sekali, 17.000 pulau,” jelas Prabowo.
Sementara itu, Prabowo juga mengakui bahwa biaya ekonomi yang diperlukan belum menarik alias sangat mahal. Olehnya itu, dunia harus menemukan prosedur pembiayaan baru yang lebih baik.
“Tapi kami berharap mungkin dalam dua, tiga tahun, kita bisa mendapatkan daya tarik ekonomi untuk mendapatkan bensin dari pembangkit listrik dan energi terbarukan,” tutupnya. (*)
Komentar