Bangun Usaha Daring, Maksimalkan Penggunaan Internet

Edukasi41 Dilihat

Hashtagnews.id – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, di Sidrap, Sulawesi Selatan. Jumat (16/7/2021).

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Membangun Usaha Daring”. Episode kali ini diikuti oleh 1069 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Emmy Astuti selaku Direktur Eksekutif ASPPUK Nasional, Ayi Dara selaku pembawa acara TV sekaligus pembuat konten, Roosmini Hamid selaku konsultan pemasaran digital sekaligus pendiri @zonanyamankafe, serta Nurdin Amir selaku Ketua AJI Makassar. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Mismaya Alkhaerat.

Baca juga:  Siberkreasi: Saatnya Manfaatkan Dompet Digital untuk Atur Keuangan dan Belanja Daring

Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang. Pemateri pertama adalah Emmy Astuti yang membawakan tema “Peran Literasi Digital di Dunia e-Niaga”.

Menurut dia, ada delapan elemen dasar yang dapat kita kembangkan dalam literasi digital, yaitu kultural, kognitif, konstruktif, komunikatif, kepercayaan diri yang bertanggung jawab, kreatif, kritis dalam menyikapi konten, dan bertanggungjawab dalam menyikapi konten.

“Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan ide bisnis dalam metode SMART, diantaranya Specific (spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Realistic (realistis), dan Time bond (ikatan waktu),” tandasnya.

Berikutnya, Ayi Dara menyampaikan materi berjudul “Pengetahuan Dasar dan Etika Bisnis Daring”. Ayi membagikan contoh etika dalam berjualan daring, di antaranya jujur dalam menuliskan deskripsi barang dan menghargai persaingan.

Baca juga:  Mubes IKP-Mahkota Tetapkan Naufal Sebagai Ketua Umum Pertama

“Etika dalam bisnis daring diperlukan untuk meningkatkan kredibilitas, memperkuat penjenamaan diri, serta menciptakan hubungan baik antara konsumen dan pebisnis,” katanya.

Pemateri ketiga, Roosmini Hamid, membawakan tema tentang “Buat Peluang Datangkan Uang”. Ia berpendapat, pemicu sifat konsumtif masyarakat sekarang, adalah maraknya e-niaga, promo diskon, dan kemudahan transaksi digital. Untuk mengatasinya, beberapa tips yang bisa diterapkan, antara lain mengontrol diri, membuat daftar prioritas, dan tidak menggunakan kartu kredit.

“Cara mengubah pola pikir konsumtif menjadi produktif, misalnya mencari peluang baru, meningkatkan kemampuan sesuai sasaran target, dan menambah pengetahuan,” imbuhnya.

Adapun Nurdin Amir, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Perlindungan Hak Cipta di Ranah Digital”. Nurdin menjelaskan, setiap warga negara memiliki hak digital, seperti hak akses informasi, hak untuk berekspresi, dan hak untuk merasa aman.

Baca juga:  Investasi Cara Jitu Menuju Kemakmuran

“Agar terhindar dari plagiarisme dalam berekspresi, kita bisa menyertakan sitasi, mencatat sumber pustaka, dan melakukan parafrase,” ujarnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satu peserta, Hansen John, bertanya tentang apa yang harus disiapkan sebelum memulai bisnis daring.

Menurut Emmy, kita perlu memahami kekurangan dan kelebihan dari e-niaga atau toko daring itu sendiri. “Pahami target sasaran dari bisnis tersebut, sehingga dapat ditentukan aplikasi mana yang ingin digunakan,” terangnya. Dalam webinar tersebut, panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Komentar