Bahaya! Penyakit Menular mengintai Anak-anak Korban Bencana Banjir Masamba

Edukasi112 Dilihat

HASHTAGNEWS.ID – Penanggulangan masalah bencana tidak hanya berfokus pada penyelamatan korban dan harta benda pasca bencana saja, melainkan juga harus melakukan pencegahan terhadap masalah-masalah penyerta seperti penanggulangan penyakit menular yang dapat tiba-tiba muncul pasca bencana di tempat pengungsian.

Penulis : Ns. Maryam Suaib, S.Kep.,M.Kes.

Untuk mengantisipasi masalah penyakit menular tersebut maka perlu dilakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat korban bencana berupa penyuluhan tentang bahaya penyakit menular khususnya penyakit diare pada anak-anak dimasa pengungsian.

Kegiatan penyuluhan ini telah dilaksanakan oleh Ns. Maryam Suaib, S.Kep.,M.Kes. pada tanggal 18 Juli 2020 yang lalu dengan melibatkan mahasiswa dan beberapa pihak terkait.

Kegiatan penyuluhan kesehatan ini sendiri dipandang penting untuk dilakukan mengingat beberapa kasus diare ditempat pengungsian korban bencana banjir bandang Masamba mulai bermunculan.

Baca juga:  Saatnya Majukan Bisnis Online dan Terampil Mengelola Uang Digital

Berdasarkan hasil pengamatan dan obeservasi dilapangan, dari tiga posko yang dikunjungi terdapat sekitar tujuh anak yang menderita diare.

Penyakit diare adalah penyakit dengan tanda gelaja utama perubahan bentuk dan konsistensi feses menjadi lembek bahkan sampai mencair disertai bertambahnya frekuensi berat (mencret) 3x atau lebih dalam sehari (24 jam).

Tanda gejala penyerta yang biasa sering muncul adalah muntah, demam/panas, gelisah (rewel), badan terasa lemas dan haus atau mungkin tidak bisa minum.

Penularan diare pada situasi bencana alam khususnya banjir bandang biasanya diakibatkan karena sanitasi air dan lingkungan yang tidak bersih serta konsumsi makanan yang telah tercemar bakteri sehingga mengakibatkan masalah pada pencernaan.

Baca juga:  IKB KJP Gelar One Day Seminar Strategi Marketing Bisnis, Ini Targetnya

Penanggulangan masalah diare pada situasi bencana adalah dengan memberikan anak lebih banyak cairan (minum) dibanding biasanya, bila perlu berikan oralit 200cc. Bagi bayi dapat diberikan ASI, karena ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi.

Berikut adalah cara membuat dan memberikan larutan Oralit bagi anak-anak yang mendrita diare ditempat pengungsian.

Cara membuat:

  • Sediakan 1 gelas (gelas belimbing) Air yang telah dimasak/air teh (200 cc).
  • Masukkan 1 bungkus ORALIT 200 cc
  • Aduklah sampai larut benar

 Cara memberikannya adalah sebagai berikut:

  • Minumkan segera larutan oralit sampai penderita tidak merasa haus lagi (biasanya anak balita memerlukan 3 bungkus oralit 200 cc dalam 3 jam pertama).
  • Jika anak muntah pemberian larutan oralit dihentikan dahulu, kemudian dilanjutkan lagi. Larutan oralit diberikan dalam jumlah sedikit tapi sering dan sampai habis.
  • Selanjutnya berikan kembali larutan oralit satu gelas (200 cc) setiap kali mengalami diare.
  • Bila sampai dengan hari kedua anak masih terus diare, atau bila keadaan anak menjadi lebih parah, anak harus segera dibawa ke puskesmas/RS terdekat untuk mendapat pertolongan selanjutnya. Ketika selama dalam perjalanan larutan oralit harus selalu diberikan.
Baca juga:  Ayo Gunakan Hand Sanitizer dari Bahan Herbal

Pemberian oralit ini hanya untuk bersifat sementara dan bagi penderita diare ringan. Selanjutnya segera bawa anak ke petugas kesehatan apa bila kesehatan anak tidak segera membaik, untuk memdapatkan pertolongan lebih lanjut dan menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.

Komentar