Andi Sudirman-Fatmawati Lawan Kotak Kosong? PPP Siapkan Lawan Sepadan

Politik7583 Dilihat

Hashtagnews.id – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) siap menantang petahana Andi Sudirman dalam Pilgub Sulsel 2024. Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, memiliki peluang besar untuk maju dalam Pilgub Sulsel.

PPP menegaskan tidak akan membiarkan Pilgub Sulsel berakhir dengan kandidat melawan kotak kosong, sebagaimana ditegaskan oleh Sekretaris DPW PPP Sulsel, Nur Amal.

Sepanjang sejarah Pilgub Sulsel, belum pernah ada kandidat yang bersaing melawan kotak kosong. Kali ini, isu kandidat Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi versus kotak kosong muncul.

Beberapa partai besar telah memberikan dukungan kepada pasangan Andi Sudirman-Fatmawati. Partai Nasdem dengan 17 kursi di DPRD Sulsel, Partai Demokrat dengan 7 kursi, dan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 4 kursi secara terang-terangan mendukung pasangan ini.

Berita terbaru menyebutkan bahwa Gerindra dengan 13 kursi dan Golkar dengan 14 kursi juga akan mendukung Andi Sudirman.

Meskipun beberapa elit partai di Sulsel masih mengandalkan kader mereka sendiri, keputusan akhir tetap berada di tangan DPP partai masing-masing. Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 8 kursi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 7 kursi, dan Hanura (1 kursi) belum menentukan siapa calon yang akan mereka usung.

Namun demikian, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan 8 kursi dan PDIP dengan 6 kursi telah merapat ke Danny Pomanto. Nur Amal menegaskan bahwa wacana kotak kosong sangat berbahaya bagi demokrasi. “Bahaya itu kalau kotak kosong,” ujarnya, Jumat (26/7/2024).

Oleh karena itu, PPP masih konsisten mendukung Danny Pomanto sebagai bakal calon Gubernur Sulsel. Hal itu dibuktikan dengan surat rekomendasi yang telah dikeluarkan DPP PPP.

Diketahui, dukungan resmi partai di pilkada serentak harus dibuktikan dengan formulir resmi KPU (B1/KWK). Formulir lampiran ini wajib disetorkan pasangan calon saat pendaftaran resmi di KPU, 27-29 Agustus 2024.

Nur Amal berharap Danny Pomanto dapat mencukupkan dukungan partai untuk maju dalam Pilgub Sulsel. “Tentunya itu sudah lengkap dengan calon gubernur dan wakil gubernur. Olehnya kita terus memberikan support kepada Pak Danny Pomanto, kami yakin beliau bisa mencukupkan koalisi,” tandasnya. Peta kekuatan partai politik berubah jelang Pilgub Sulsel.

Partai Nasdem tampil jadi pemenang mengalahkan Golkar. Nasdem jadi parpol penguasa DPRD Sulsel periode 2024-2029. Di bawah komando Rusdi Masse, Nasdem meraih 17 kursi DPRD Sulsel.

Baca juga:  Rekomendasi untuk Siapa? PKB Luwu Targetkan Kemenangan di Pilkada

Danny Pomanto, Andi Sudirman dan Ilham Arief Sirajuddin bicara tentang potensi kotak kosong Pilgub Sulsel 2024. Wilayah Ajatappareng yakni Sidrap, Pinrang, Enrekang jadi lumbung kursi Nasdem.

Nasdem bisa mengusung sendiri pasangan calon Gubernur calon wakil Gubernur Sulsel tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain. Golkar jadi pemenang kedua dengan perolehan 14 kursi. Meski kalah dari Nasdem, Taufan Pawe berhasil menambah kursi Golkar dari 13 menjadi 14 kursi. Golkar jawara di Dapil VI, Dapil X (Tana Toraja-Toraja Utara), dan Luwu Raya. Gerindra tampil jadi pemenang ketiga di Sulsel dengan perolehan 13 kursi.

Andi Iwan Darmawan Aras berhasil menambah kursi Gerindra dari 11 kursi menjadi 13 kursi. Wilayah Bosowa (Bone, Soppeng, Wajo) jadi dapil kemenangan Gerindra. Partai Parsatuan Pembangunan (PPP) jadi pemenang keempat. Partai berlambang Kakbah itu meraih 8 kursi DPRD Sulsel. Imam Fauzan berhasil menambah kursi PPP dari 6 kursi menjadi 8 kursi. Kelima ditempati Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

PKB mempertahankan perolehan 8 kursi sama seperti Pemilu 2019 lalu. PKB berhak mendudukkan kadernya jadi Wakil Ketua IV DPRD Sulsel periode 2024-2029. Posisi keenam dan ketujuh ditempati Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Keduanya masing-masing meraih 7 kursi. Kedelapan ditempati PDI Perjuangan. PDI Perjuangan meraih 6 kursi, turun dua kursi dibanding Pemilu 2019 lalu. PAN meredup di Pemilu 2024. Partai berlambang matahari terbit itu hanya meraih 4 kursi DPRD Sulsel, turun tiga kursi dibandingkan Pemilu 2019 lalu. Terakhir ditempati Hanura yang meraih satu kursi.

Elektabilitas Danny Pomanto Kalah Telak dari Andi Sudirman Tapi Survei Indikator Temukan Fakta Unik, Survei terbaru Pilgub Sulsel 2024 dari lembaga Indikator Politik menemukan data bahwa Andi Sudirman Sulaiman bakal menang telak lawan Danny Pomanto jika head to head.

Meski secara elektabilitas Danny Pomanto tertinggal jauh dari Andi Sudirman namun Indikator Politik menemukan fakta unik.

Diketahui, dinamika Pilgub Sulsel 2024 semakin mengerucut ke beberapa figur kuat sebagai kandidat yang akan maju bertarung.

Bahkan muncul wacana jika Pilgub Sulsel 2024 hanya akan diikuti satu paslon melawan kotak kosong.

Baca juga:  Silaturahmi ke Polres Palopo, Bawaslu Sebut Tiga Titik Tahapan Pemilu Rawan Konflik

Paslon yang dimaksud dengan potensi besar melawan kotak kosong yakni Andi Sudirman Sulaiman – Fatmawati Rusdi. Walau demikian banyak pihak menyayangkan jika Pilgub Sulsel 2024 hanya ada paslon tunggal saja.

Sejauh ini sosok yang berpotensi menjadi penantang Andi Sudirman yakni Wali Kota Makassar Danny Pomanto. Pasalnya Danny Pomanto sudah mengantongi rekomendasi dari PPP dan PDIP. Tapi secara hitungan perolehan kursi, Danny Pomanto masih membutuhkan tambahan.

Jika nantinya Danny Pomanto berhasil memenuhi syarat dukungan partai, lantas bagaimana peluangnya menghadapi Andi Sudirman.

Berikut ini survei terbaru Pilgub Sulsel 2024 versi Indikator Politik:

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkap hasil survei elektabilitas kandidat dalam gelaran Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024.

Survei yang dilakukan pada periode 11-19 Juli 2024 ini menunjukkan persaingan antara kandidat-kandidat utama.

Penarikan sampel survei ini menggunakan metode multistage random sampling.

Jumlah sampel dasar yang digunakan sebanyak 800 orang, berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Sulsel yang terdistribusi secara proporsional.

Namun, terdapat oversampling di Kabupaten Bone dengan 400 responden tambahan. Perlu dicatat, Andi Sudirman Sulaiman adalah tokoh kelahiran Bone.

Sementara itu, Danny Pomanto dikenal sebagai tokoh dari Kota Makassar. Total sampel survei mencapai 1130 responden. Survei ini merupakan populasi seluruh warga yang punya hak pilih dalam pemilihan umum. Yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Metode yang digunakan adalah metode stratified random sampling.

“Metode stratified random sampling ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±3.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,” demikian Survei Indikator.

Sedangkan quality control terhadap hasil wawancara, dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).

Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. Dalam simulasi dua kandidat, elektabilitas Andi Sudirman unggul dengan raihan 46,3 persen.  Di urutan kedua, nama Wali Kota Makassar Danny Pomanto memperoleh 9,6 persen.

Sementara responden yang tidak memberikan jawaban mencapai 44,1 persen. Ini menunjukkan masih banyaknya pemilih yang belum menentukan pilihan.

Baca juga:  Bawaslu Palopo Ikut Rakor di Makassar, Persiapan Tahapan Pendaftaran dan Verifikasi Parpol

Pada simulasi head-to-head ini memunculkan pasangan calon Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi dengan Muh Ramdhan Pomanto-Indah Putri. Pasangan Andi Sudirman-Fatmawati unggul dengan 47,7 persen suara. Sedangkan pasangan Danny Pomanto-Indah Putri memperoleh 17,0 persen.

Responden yang tidak menjawab dalam simulasi ini sebanyak 35,2 persen. Dalam skenario head-to-head lainnya, pasangan Andi Sudirman-Fatmawati diperhadapkan dengan pasangan Andi Iwan Aras-Adnan Purichta.

Maka hasilnya menunjukkan Andi Sudirman-Fatmawati meraih 46,0 persen suara. Sementara pasangan Andi Iwan Aras-Adnan Purichta mendapatkan 19,8 persen suara. Namun, tercatat 34,2 persen responden tidak menjawab dalam simulasi ini.

Hasil survei ini menunjukkan dominasi elektabilitas Andi Sudirman dalam berbagai skenario simulasi. Hanya saja masih tingginya jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan.

PPP Tak Rela Kotak Kosong di Pilgub Sulsel 2024. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memastikan tidak akan membiarkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sulsel memunculkan kandidat versus kotak kosong.

Apalagi sepanjang kontestasi Pilgub Sulsel, belum pernah terjadi kandidat versus kotak kosong. Pilkada Sulsel kali ini memunculkan isu Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi versus kotak kosong.

Beberapa partai besar telah memberikan surat rekomendasi kepada pasangan Andi Sudirman-Fatmawati. Partai NasDem dengan 17 kursi di DPRD Sulsel, Partai Demokrat dengan 7 kursi.

Sementara Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 4 kursi secara terang-terangan mendukung pasangan ini.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa Gerindra dengan 13 kursi dan Golkar dengan 14 kursi juga akan merapat ke Andi Sudirman. Meskipun beberapa elit partai di Sulsel masih menjagokan kader mereka sendiri.

Namun, keputusan akhir berada di tangan DPP partai masing-masing. Sekretaris DPW PPP Sulsel, Nur Amal mengatakan bahwa wacana kotak kosong sangat berbahaya bagi demokrasi.  “Bahaya itu kalau kotak kosong,” ujarnya, Jumat (26/7/2024).

Oleh karena itu, PPP masih konsisten mendukung Danny Pomanto sebagai bakal calon Gubernur Sulsel. Hal itu dibuktikan dengan surat rekomendasi yang telah dikeluarkan DPP PPP.

Nur Amal berharap Danny Pomanto dapat mencukupkan dukungan partai untuk maju dalam Pilgub Sulsel. “Tentunya itu sudah lengkap dengan calon gubernur dan wakil gubernur. Olehnya kita terus memberikan support kepada Pak Danny Pomanto, kami yakin beliau bisa mencukupkan koalisi,” tandasnya.(*)

Komentar