Aktivis Gusdurian Kecam Lambannya Polres Palopo Tangani Kasus Pelecehan Tenaga Honorer!

Daerah5422 Dilihat

hashtagnews.id – Aktivis Jaringan Gusdurian Palopo, Masita melontarkan kritik keras terhadap kinerja Polres Palopo yang dinilai lamban dalam menangani kasus pelecehan dan perampokan terhadap seorang tenaga honorer berinisial NF (25) di Jalan Agatis, Kelurahan Balandai, Kecamatan Bara.

Masita menyoroti bukti-bukti berupa laporan korban dan rekaman kamera pengawas (CCTV) sudah sangat jelas, namun belum ada langkah nyata dari kepolisian meski kasus tersebut telah berlangsung lebih dari sepekan.

“Laporan dari korban dan rekaman CCTV yang memperlihatkan adanya pergerakan dua pelaku adalah bukti kuat bahwa perampokan tersebut benar terjadi,” ungkap Masita kepada hashtagnews.id, Senin (25/8).

Ia menilai, bukti itu seharusnya cukup untuk mempercepat pengungkapan pelaku.

Baca juga:  NF Jadi Korban Pelecehan dan Pencurian: Polisi Bentuk Tim Gabungan, Pelaku Masih Misterius!

Dalam pandangannya, kasus serupa bukan hal baru di Palopo. Ia menyebut maraknya pelecehan dan perampokan di sejumlah titik di kota itu menunjukkan adanya krisis keamanan yang tidak direspons secara serius oleh aparat.

“Merespon maraknya kasus serupa yang dialami korban di Kota Palopo, aparat bisa mulai menunjukkan kepeduliannya dengan memasang CCTV di beberapa titik. Itu langkah sederhana tapi penting,” tambahnya.

Lebih jauh, Masita mempertanyakan komitmen Polres Palopo dalam menjalankan fungsi dasarnya sebagai pelindung dan penyidik kejahatan di tingkat kota dan kabupaten.

“Polres Palopo sangat lamban dalam menangani kasus yang meresahkan ini. Padahal laporan korban dan bukti-bukti sudah ada. Fungsi Polres kan bukan hanya sebagai pelindung dan pengayom, tapi juga penyidik. Sudah semestinya mereka menjalankan fungsi itu secara maksimal,” tegas Masita.

Baca juga:  Polres Palopo Sosialisasi Aturan Penghapusan Data Ranmor

Sementara itu, korban NF mengaku sudah empat kali memberikan keterangan kepada penyidik. Ia masih menanti kejelasan hukum sambil menanggung trauma pasca-kejadian.

“Saya harap polisi segera tangkap pelakunya supaya tidak ada yang jadi korban lagi,” ujarnya. (Wdy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *