hashtagnews.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan tren penguatan pada hari Senin (17/3), bertengger di angka Rp16.329 per dolar AS.
Mata uang Garuda ini tercatat menguat 20 poin atau naik sebesar 0,13 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.
Di pasar mata uang Asia, pergerakan tidak seragam.
Baht Thailand mengalami pelemahan tipis sebesar 0,04 persen, sementara won Korea Selatan tercatat menguat 0,22 persen.
Di sisi lain, yen Jepang turun 0,05 persen, sedangkan ringgit Malaysia menguat tipis sebesar 0,02 persen.
Sementara itu, mata uang utama negara maju menunjukkan kecenderungan melemah.
Poundsterling Inggris tercatat turun sebesar 0,01 persen, dolar Australia merosot 0,17 persen, dan dolar Kanada juga mengalami penurunan sebesar 0,03 persen.
Lukman Leong, pengamat pasar keuangan, menjelaskan bahwa penguatan rupiah dipengaruhi oleh melemahnya dolar AS setelah survei terbaru menunjukkan penurunan sentimen konsumen di AS.
Meski demikian, Leong memperingatkan bahwa ketidakpastian yang masih menyelimuti perang dagang akan membatasi potensi penguatan lebih lanjut bagi rupiah.
“Meski ada penguatan, ketidakpastian terkait dinamika perdagangan internasional tetap menjadi faktor yang membayangi pergerakan rupiah,” ujar Lukman, yang dikutip dari CNN Indonesia.
Seiring dengan pergerakan tersebut, Lukman memprediksi bahwa rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp16.300 hingga Rp16.400 per dolar AS sepanjang hari ini. (*/Wdy)