Makassar, hashtagnews.id – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), bagian dari Group Mining Industry (MIND ID), terus menguatkan komitmennya untuk mendukung pertambangan nikel berkelanjutan di Indonesia.
Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah melalui pelaksanaan program Co-ops (Cooperative Education) yang bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas).
Program Co-ops ini dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa, terutama yang berada di semester akhir, menjadi pemimpin masa depan dalam industri pertambangan dengan fokus pada keberlanjutan.
Melalui inisiatif ini, PT Vale memberikan kesempatan bagi mahasiswa Unhas untuk berinteraksi langsung dengan dunia industri melalui pengalaman praktik yang mengutamakan penerapan Good Mining Practices (GMP). Selasa 11 Februari 2025.
Sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045 dan pilar pembangunan sumber daya manusia yang digagas oleh Astha Cita Presiden Prabowo, program ini juga bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa pada wawasan keberlanjutan dan tanggung jawab sosial yang penting dalam industri pertambangan.
Adriansyah Chaniago, Chief Human Capital Officer (CHCO) PT Vale, menjelaskan bahwa kelangsungan industri pertambangan sangat bergantung pada kesiapan talenta muda yang mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
“Investasi terbesar adalah pada manusia. Dengan program Co-ops ini, kami berharap mahasiswa tidak hanya siap memasuki dunia kerja, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mendukung transformasi menuju industri tambang yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan,” ujar Adriansyah.
Program Co-ops Batch III kali ini mencatatkan proses seleksi yang sangat kompetitif.
Dari 161 pendaftar, 45 mahasiswa terbaik berhasil lolos seleksi awal yang diadakan oleh Unhas, termasuk sembilan mahasiswa asal Luwu Timur, wilayah yang juga menjadi bagian dari ekosistem operasional PT Vale.
Sebanyak 15 mahasiswa terpilih akan mengikuti program ini selama enam bulan dan ditempatkan di berbagai departemen PT Vale, di mana mereka akan mendapatkan pendampingan dari karyawan senior.
Program ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam mengenai praktik industri, teknologi, serta penerapan keberlanjutan di sektor pertambangan.
Adriansyah menambahkan bahwa PT Vale melihat potensi besar pada mahasiswa Unhas yang tidak hanya memiliki keterampilan akademik yang solid, tetapi juga pemikiran kritis dan inovatif yang dapat membawa perspektif baru bagi perusahaan.
“Mahasiswa Unhas memiliki potensi yang luar biasa. Kami percaya ide-ide segar mereka akan membantu kami terus meningkatkan standar operasional dan keberlanjutan PT Vale,” tambahnya.
Keberhasilan program Co-ops tercermin dari banyaknya alumni yang kini berkarier sebagai karyawan tetap di PT Vale.
Program ini menunjukkan bahwa hubungan antara dunia akademik dan industri dapat membuka peluang kerja sekaligus memperkuat kesiapan mahasiswa untuk berkompetisi di pasar global.
Ilham Alimuddin, Wakil Ketua Tim Co-ops Unhas, juga menyoroti pentingnya inisiatif ini dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja.
“Sejak program ini dimulai, banyak alumni yang direkrut oleh PT Vale, yang membuktikan bahwa Co-ops memberikan nilai tambah yang signifikan. Kami berharap program ini tidak hanya memberi pembelajaran, tetapi juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam industri tambang yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujar Ilham.
Tahun ini, program Co-ops semakin inklusif dengan memperluas kesempatan kepada mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, termasuk Ilmu Kehutanan dan Ilmu Manajemen, untuk menciptakan perspektif yang lebih luas dalam membangun masa depan industri pertambangan.
Bagi Jeremy Christover Paelongan, mahasiswa Fakultas Teknik Elektro Unhas asal Sorowako, program ini merupakan kesempatan emas untuk belajar langsung mengenai industri pertambangan.
“Co-ops memberi saya kesempatan untuk merasakan langsung tantangan dunia kerja yang akan menjadi bekal bagi masa depan,” ujarnya.
Sementara itu, Diva Zulfaedah Salsabila, mahasiswa Teknik Elektro lainnya, menekankan pentingnya program ini bagi perempuan dalam dunia teknik dan pertambangan.
“Co-ops memberi saya kesempatan untuk membuktikan bahwa perempuan juga bisa bersaing dan berkontribusi dalam industri ini. Saya berharap PT Vale dan Unhas terus menjalankan program ini untuk mencetak lebih banyak talenta muda yang siap bersaing di era globalisasi,” ungkap Diva.
Melalui program Co-ops, PT Vale tidak hanya berfokus pada pengembangan keterampilan teknis, tetapi juga berkomitmen untuk membangun generasi penerus yang mampu membawa perubahan positif bagi industri dan masyarakat.
Program ini menjadi bukti bahwa PT Vale berperan penting dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul, siap bekerja, serta menjadi agen perubahan untuk menciptakan industri pertambangan yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan. (*/Wdy)