Jakarta – Otorita IKN (OIKN) tengah berupaya untuk mengubah Hutan Tanaman Industri (HTI) menjadi hutan hujan tropis dalam mewujudkan kota hutan berkelanjutan IKN. Agenda tersebut merupakan bagian dari prinsip pembangunan IKN yang didesain untuk memiliki kapasitas lebih dari 65% kawasan hutan tropis.
Program reforestasi IKN ditandai dengan pembangunan Miniatur Hutan Hujan Tropis pada lahan seluas 97 Ha. Pembangunan proyek ini diawali dengan acara Groundbreaking yang dilaksanakan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Sub-WP 1A pada Rabu (20/12/2023) lalu.Pembangunan Miniatur Hutan Hujan Tropis ini dilakukan oleh 3 perusahaan, yaitu PT Multi Harapan Utama (MHU), PT Tirta Investama (Danone) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) serta Universitas Mulawarman (Unmul). Rangkaian acara dimulai dengan kunjungan ke Rumah Galeri, paparan program dan penanaman pohon simbolis.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyempatkan hadir dalam acara tersebut. Jokowi melakukan penanaman pohon simbolis dalam Groundbreaking Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara tersebut.PT MHU sendiri diketahui mengembangkan 30 hektare area Miniatur Hutan Hujan Tropis. Selain itu, anak usaha MMS Group Indonesia (MMSGI) ini turut serta membangun kawasan Hutan Lindung seluas 1,000 Ha.COO MHU, Faiz Fauzan mengatakan, pihaknya terus siap untuk mendukung pengembangan IKN. Terlebih hal ini sejalan dengan prinsip induk perusahaan MMSGI.
“Selain penanaman pada area hutan hujan tropis, rumah kayu pintar pada area Rumah Galeri juga dibangun oleh UMKM lokal binaan MHU,” ungkap Faiz dikutip dari keterangan resmi, Rabu, (27/12/2023).
Investor IKNSebelumnya, proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi isu panas dalam debat calon wakil presiden (cawapres) 2024. Cawapres Mahfud MD menyebut IKN belum menerima investasi dari swasta.
Faktanya, sebanyak 10 perusahaan besar Indonesia mengumumkan investasi di IKN dengan ditandai peletakan batu pertama atau ground breaking di IKN di depan Presiden Jokowi pada September 2023.
Pada saat itu, Jokowi membeberkan konsorsium investor IKN yang dikepalai Agung Sedayu Group (ASG) menanamkan modal sebesar Rp 20 triliun di IKN. Sebelumnya Konsorsium ini diberitakan bakal melakukan pembangunan mal, hotel, hingga perkantoran.
Di balik konsorsium ASG ini ada nama-nama investor kakap antara lain Agung Sedayu Group (Sugianto Kusuma), Salim Group (Anthony Salim), Sinarmas Group (Franky Wijaya), Pulau Intan (Pui Sudarto), Grup Djarum (Budi Hartono), Wings Group (William Katuari), Adaro Group (TP Rahmat/Boy Thohir), Barito Pacific (Prajogo Pangestu), Mulia Group (Eka Tjandranegara), dan Grup Astra (Soeryadjaya).
Selain itu, beberapa investor lain turut terlibat di dalam proses pembangunan sektor perhotelan, shopping mall, rumah sakit, pendidikan, dan perkantoran seperti Marriott, Jambuluwuk Group, Vasanta, Hermina, The Pakubuwono Development dan BSH Group dan Jakarta Intercultural School.
Terdapat pula investor toko ritel seperti Indogrosir milik Grup Salim, Balikpapan Superblock dan supermarket joint venture antara Erajaya Group dan PT Perjuangan Anak Muda (PAM) Grand Lucky. (*)
Komentar